Mohon tunggu...
Fauzan Rizqy Hidayat
Fauzan Rizqy Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa

Nama : Fauzan Rizqy Hidayat NIM : 43223010058 Program Studi / Fakultas : S1- Akuntansi / Fakultas Ekonomi dan Bisnis Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi Dosen : Prof.Dr. Apollo , Ak , M. Si. Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

B-206_Kuis Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

11 Oktober 2025   15:13 Diperbarui: 12 Oktober 2025   16:26 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksiologi hermeneutik berkaitan dengan nilai dan etika yang muncul dari pemahaman terhadap pengalaman manusia. Bagi Dilthey, nilai tidak datang dari luar, melainkan lahir dari pemaknaan batin terhadap kehidupan yang dijalani. Maka, ilmu tentang manusia, termasuk akuntansi, tidak dapat netral secara moral.

Etika hermeneutik menuntut agar praktisi akuntansi “memahami dari dalam” — yakni menghayati makna moral dari setiap tindakan ekonomi dan angka yang mereka laporkan. Pemahaman ini melahirkan kesadaran etis bahwa setiap keputusan akuntansi berpengaruh terhadap kehidupan orang lain, baik dalam organisasi maupun masyarakat luas.

Aksiologi hermeneutik dengan demikian berujung pada cita-cita untuk mewujudkan akuntansi yang berorientasi pada kemanusiaan, solidaritas, dan tanggung jawab moral. Akuntansi tidak lagi dipandang semata sebagai alat efisiensi ekonomi, melainkan sebagai sarana untuk menjaga keadilan sosial, keseimbangan, dan keberlanjutan kehidupan manusia.

7. Kesimpulan

Melalui lensa hermeneutika Wilhelm Dilthey, akuntansi dapat dipahami sebagai ilmu yang menafsir kehidupan manusia. Ia tidak hanya berurusan dengan angka, tetapi dengan makna di balik angka. Akuntansi adalah tindakan manusia untuk memahami dan menata kehidupannya melalui simbol-simbol ekonomi. Dengan demikian, setiap angka dalam laporan keuangan adalah hasil dari proses hidup yang penuh nilai, empati, dan moralitas.

Pendekatan hermeneutik mengajarkan bahwa memahami akuntansi berarti memahami manusia dengan segala pengalaman, dilema, dan harapannya. Ilmu ini membantu kita melihat bahwa ekonomi bukan hanya persoalan efisiensi, tetapi juga persoalan keadilan dan makna. Dengan memadukan pemahaman (epistemologi), kehidupan (ontologi), dan nilai (aksiologi), hermeneutika Dilthey menjadikan akuntansi bukan sekadar ilmu tentang harta benda, tetapi ilmu tentang kehidupan manusia itu sendiri.

Daftar Pustaka

Dilthey, W. (1989). Introduction to the Human Sciences: An Attempt to Lay a Foundation for the Study of Society and History. Princeton University Press.

Gadamer, H.-G. (2004). Truth and Method (2nd ed.). Continuum.

Triyuwono, I. (2012). Akuntansi Syariah: Perspektif, Metodologi, dan Teori. RajaGrafindo Persada.

Mulawarman, A. D. (2011). Integrasi Paradigma Akuntansi: Refleksi atas Akuntansi Syariah. Pustaka Pelajar.

Kamayanti, A. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Akuntansi: Pengantar Religiositas Keilmuan. Yayasan Rumah Peneleh.

Suyanto, E., & Kholid, M. (2020). Filsafat Ilmu dan Akuntansi: Dari Positivisme ke Hermeneutika. Deepublish.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun