Mohon tunggu...
Khanif Fauzann
Khanif Fauzann Mohon Tunggu... Editor - aktivis-penulis

saya cerpenis dan esais

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Takbiran! Allah yang Maha Besar!

30 Juli 2020   23:43 Diperbarui: 30 Juli 2020   23:37 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Takbir takbir berkumandang, pertanda kemenangan telah dekat. Apa yang kau harapkan dari sebuah pertemuan, dalam ruang dan waktu yang selalu tak terpisahkan. Ketika jiwamu luruh dalam alunan takbir, sebagaimana angin meluruhkan debu-debu serupa kafilah yang di telan fatamorgana, maka dalam setiap helai bait takbiran adalah kekuatan, persatuan, hati yang tertambat serupa rantai-rantai yang berkelindan dalam rahmat dan ampunan. Bukan suatu dendam, lebih dari sekedar kasih sayang, dan kemenangan melawan kezaliman.

Mekkah tengah berduka, jamaah yang kerinduannya tak terperi harus bersabar, bahwa inilah rahmat semesta. Kita tak bisa di pisahkan walau berjarak ribuan kilometer mengarungi samudera dan pulau-pulau antah berantah. Kita mengorbankan rasa, dan Allah tengah menggantinya dengan semangat persatuan. Kita saling memahami satu sama lain.

Allah yang maha besar, Allah yang maha besar, tiada tuhan selainnya, tiada tuhan apapun, tiada sesembahan, diri ini luruh dengan kerinduan-Mu.

Tiada lagi ke-Aku an, tiada lagi keangkuhan. Tiada harapan, semua harapan telah putus semenjak diimajinasikan, kecuali kau gantungkan tali-tali harapanmu kepada Dzat yang selalu menggenggam jiwa-Mu. Dia sangat dekat, Dia terlalu dekat. Lalu bagaimana mungkin doamu tak mencapainya?

Allah yang mahakuasa, allah sang pemilik semesta. Gaung takbir menaklukkan seribu manusia, membangkitkan jutaan asa, allah yang menyelesaikan segalanya. Allah yang Sangat Besar. Lebih dari sekedar keinginan kecilmu. Bagaimana mungkin masalahmu tak terselesaikan?

Allah

Sungguh indah memuji-Mu

Tiada lagi mereka

Tiada lagi aku

Semarang, 30 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun