Mohon tunggu...
Fauzan Hibatullah
Fauzan Hibatullah Mohon Tunggu... Student/Copywriter

Part of Askara Nusantara by Kitabisa | Social Rehabilitation Student | People and Environment Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ironi Sampah: Antara Kesadaran dan Kenyataan

6 Februari 2025   19:27 Diperbarui: 6 Februari 2025   19:26 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikutip dari brin.go.id Jakarta-Humas BRIN. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023, per 24 Juli 2024 hasil input dari 290 kab/kota se Indonesia menyebutkan jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 31,9 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut 63,3% atau 20,5 juta ton dapat terkelola, sedangkan sisanya 35,67% atau 11,3 juta ton sampah tidak terkelola.

Dalam mengatasi masalah sampah yang cenderung meningkat sebagai konsekuensi meningkatnya jumlah penduduk, ditambah dengan tempat pembuangan maupun pengelolaan sampah yang jumlahnya terbatas menjadi masalah yang krusial untuk diselesaikan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah pada Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RID) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat membuka webinar Pengelolaan Sampah untuk dapat Bermanfaat terhadap Lingkungan dan Ekonomi, Kamis (25/07).

Indonesia dari masa ke masa selalu memiliki isu terkait masalah persampahan ini faktor ini didominasi oleh banyaknya tindakan manusia yang memiliki perilaku konsumtif berlebih, oleh karena itu isu dalam masalah persampahan ini tak kunjung berhenti. Program kolaborasi selalu dilakukan oleh pemerintah dan organisasi yang beredar di masyarakat tetapi hasil demi hasil masih saja ada kekurangan dalam mengatasi atau mengelola sampah ini.

Sebetulnya sudah banyak masyarakat yang terbuka matanya dan melihat kedepan terkait isu masalah ini, tetapi masyarakat yang menyadari akan bahaya nya sampah dan dapat mengelola sampah ini tidak didukung oleh masyarakat lain yang mayoritas tidak tahu bagaimana mengelola sampah dan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Hal seperti mengelola sampah dan memilah sampah ini sebenarnya menjadi hal yang sangat baik dan bermanfaat karena hal tersebut sudah mencerminkan kita sebagai masyarakat tidak abai dengan lingkungan sekitar.

Sudah banyak terjadi bencana alam yang disebabkan oleh tindakan manusia yang merugikan ini yang paling lumrah adalah banjir, banjir ii banyak terjadi di daerah yang areanya memiliki saluran air tetapi masih banyak sampah yang berserakan dan warga disekitar abai akan hal itu sehingga terjadilah hal yang tidak diinginkan tersebut. Masyarakat sebagai warga negara Indonesia seharusnya memiliki kesadaran akan lingkungan ini yang mana apabila hal tersebut sudah dilakukan ini sudah bisa dikatakan sebagai mencintai tanah air dengan sepenuh hati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun