Mohon tunggu...
Fauzan Candra Adyatma
Fauzan Candra Adyatma Mohon Tunggu... Mahasiswa Arsitektur UNDIP

Sedang berkuliah di DAFT Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desa Kemujan Siap menjadi Desa Wisata Rumput Laut

19 Agustus 2025   20:23 Diperbarui: 19 Agustus 2025   20:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jepara -- Desa Kemujan di Kepulauan Karimunjawa tengah berbenah untuk memanfaatkan potensi rumput laut sebagai daya tarik wisata. Lewat kegiatan penyuluhan yang digelar pada 3 Juni 2025, masyarakat mulai dikenalkan pada konsep integrasi budidaya rumput laut Kappaphycus sp. dengan wisata edukasi berbasis alam.

Kegiatan yang berlangsung di Dusun Mrican ini diikuti oleh warga, terutama para ibu rumah tangga yang tertarik meningkatkan usaha keluarga. Mereka mendapat wawasan tentang cara memanfaatkan hasil budidaya tidak hanya dijual mentah, tetapi juga diolah menjadi produk bernilai tambah, hingga dikembangkan sebagai paket wisata edukasi.

"Rumput laut bukan sekadar komoditas. Kalau dikemas dengan wisata, bisa jadi identitas dan sumber ekonomi baru bagi Desa Kemujan," jelas tim penyuluh dari Universitas Diponegoro.

Edukasi Wisata Rumput Laut

Dalam penyuluhan itu, warga dikenalkan dengan ide membangun paket wisata edukasi, galeri produk olahan, hingga spot wisata tematik yang menampilkan langsung proses budidaya. Wisatawan nantinya bisa ikut belajar menanam, memanen, sekaligus menikmati panorama laut Karimunjawa yang jernih dan pantai berpasir putih.

Konsep ini diyakini mampu membedakan Kemujan dari destinasi wisata lain di Karimunjawa. Apalagi, jika dipadukan dengan fasilitas penunjang seperti dermaga mini, jalur interpretasi, dan promosi produk lokal.

Antusias Tinggi, Tantangan Juga Ada

Masyarakat menyambut positif gagasan ini. Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, mulai dari kebutuhan pendanaan, hingga masih minimnya kerja sama lintas dusun. Tanpa kolaborasi, rencana pengembangan wisata terpadu bisa terhambat.

Untuk itu, para pendamping menyarankan pendekatan bertahap, pemanfaatan teknologi sederhana, dan forum musyawarah desa agar tercipta visi kolektif.

Harapan Jadi Destinasi Unggulan

Meski masih panjang jalannya, kegiatan ini memberi harapan baru. Rumput laut Kappaphycus sp. tak lagi dipandang sebagai hasil laut mentah semata, melainkan juga peluang menjadikan Desa Kemujan sebagai destinasi wisata edukasi yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun