Mohon tunggu...
Fauzan Adhima
Fauzan Adhima Mohon Tunggu... -

Lahir di Sumenep Pulau Madura. Anak bangsa yang menghendaki perubahan besar, hari ini, atau tidak samasekali.

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY, Demokrat, Anas & Korupsi

26 April 2012   19:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:04 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Kekuasaan akan cendrung korupsi"

Ungkapan seorang filosof terkenal seperti diatas sering kita dengar dan baca mulai dari seminar, dialog, diskusi dan tulisan tulisan di media cetak sering kita jumpai, hal ini menunjukkan bahwa ungkapan itu sudah familiar dan sering kita temukan dan menjadi anggapan dan kebiasaan yang menjadi pembenaran. dan sangat wajar ketika melihat negeri ini penuh dengan tindakan korupsi yang dilakukan oleh penguasa mulai dari tingkat RT sampai ke tingkat pusat.

Selama kepemimpinan SBY, dalam komparasi hitam dan putih atau salah dan benar kalau dikaitkan dengan korupsi sangat nampak di depan mata kita bahwa ungkapan kekusaan akan cendrung korupsi menjadi kebenaran di negeri ini.

Misalkan kita ingat kasus Bank Century yang samapai hari belum ada kejelasan, dari mulai terjadinya bailout Bank Century dan hasil pansus kita menilai memang itu menjadi mega proyek korupsi yang ada kaitannya dengan SBY, kenapa, indikasi dari itu di jadikannya Boediono sebagai wakil presiden yng notabene boediono sebagai direktur BI dan berperan penting dalam talangan dana Bank Century, hal ini tidak akan terjadi ketika presiden selaku kepala negara yang harus selalu tau terhadap keadaan negaranya apalagi yang berkaitan dengan keuangan negara. ini sebuah indikasi bahwa pemegang kekuasaan di negeri memegang teguh dan menjadikan prinsip terhadap ungkapan diatas.

dan hal yang sama juga diperlihatkan pda kongres partai demokrat kemarin, bagaimana sangat menggiurkan sebuah kekuasaan, kita tau bahwa partai demokrat adalah partai penguasa atau partai yang mengantarkan SBY menjadi presiden di negeri ini. dan partai demokrat menjadi kekuatan politik SBY selama beliau memipin negara Indonesia, siapapun akan masuk ke partai demokrat untuk menjadi kader karena kalau masuk dan menjadi kader partai demokrat maka akan menjadi bagian dari kekusaan di negeri ini. kita ingat memontum kongres partai demokrat untuk memilih pemimpin sebuah kendaraan politik sebauh kekuasaan. betapa hebatnya muncul seorang pemuda yaitu anas urbaningrum terpilih menjadi pimpinan partai penguasa, sungguh luar biasa. tapi ketika mencuat nama nazaruddin sebagai orang yang melakukan suap dan notabene adalah pemegang saham partai demokrat maka terbukalah lebar-lebar sebuah permainan maha dahsyat di arena kongres partai demokrat sehingga terpilih seorang anas urbaningrum (baca;nyanyian nazar)

dari fakta diatas dapat disimpulkan bahwa mulai dari merebut, memelihara dan mempertahankan sebuah kekuasaan sesorang akan cendrung melakukan korupsi dan lebih parah lagi kemudian jika hal itu terjadi kekuasaan tidak akan mengenal kawan ataupun lawan, yang penting dirinya aman semuanya akan dikorbankan, hal ini terjadi pada nazaruddin (iba).

artinya apa, ketika hal ini terjadi dan korupsi menjadi konsekwensi sebuah kekuasaan maka habislah negara ini dan hanya sebuah formalitas semboyan bahwa negara kita adalah negara hukum, hal ini megingatkan kepada sebuah pernyataan  salah satu pimpinan KPK di negeri ini dalam sebuah diskusi bersama seorang penulis bahwasanya "jika seandainya penegak hukum itu bersunggu sungguh dan tidak memikirkan bangsa dalam memberantas tindak pidana korupsi maka akan bubar negara ini, kenapa, karena korupsi di negara ini terlalu besar dan kalau di tindak maka orang-orang besar di negara ini akan juga ditindak dan akibatnya negara ini akan bubar, dan dari pada negara ini bubar maka kita pencegahan saja artinya sedikit demi sedikit". pernyataan ini sebuah pengakuan penegak hukum atas ketidakmapuannya mengatasi korupsi di negara ini karena saking besarnya korupsi yang dilakukan oleh orang orng besar.

dan dari atas dapat kita katakan hari ini dan semoga saja tidak untuk besok dan besok bahwa SBY, DEMOKRAT, ANAS DAN KORUPSI adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

BAROKALLAH....................!!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun