Melepaskan bukan tanda kekalahan, melainkan kebijaksanaan. Kebijaksanaan untuk berkata,
"Aku tidak harus mengontrol semuanya agar hidupku berarti."
Kadang keberanian terbesar bukan menambah pegangan, tapi melonggarkan genggaman. Karena saat kita berhenti melawan alur hidup, kita menemukan sesuatu yang lebih kuat dari rencana mana pun: ketenangan dalam menerima diri apa adanya.
Dan di titik itulah kita berhenti menjadi "aktor yang sibuk menjaga peran" dan mulai menjadi manusia yang hadir. Kita mulai mencintai bukan karena takut kehilangan. Berkarya bukan karena ingin validasi. Hidup bukan lagi kompetisi, melainkan pengalaman untuk dirasakan sepenuhnya.
Jadi, beranikah kamu melepaskan? Beranikah kamu menanggalkan topeng dan bertemu dirimu sendiri---dengan segala ketidaksempurnaan yang ternyata membuatmu utuh?
Karena di sanalah, keberanian untuk tidak selalu kuat justru menjadikan kita sungguh-sungguh hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI