Â
Diksi vitamin di sini terasa sangat umum. Metafornya sangat luas jika ditafsirkan lebih lanjut, sehingga bisa mencakup barang-barang kebutuhan yang lain, dan tidak terpaku pada satu makna 'vitamin' saja. Hal ini juga termasuk dalam pengaruh negatif aji mumpung yang menguntungkan satu pihak saja, yang kerugiannya terasa sangat berat bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Keluarga panakawan yang notabenenya berpenghasilan rendah karena hanya bergantung pada hasil olahan sawah dan ladang sendiri mengalami isu kelangkaan barang, kenaikan harga barang, dan pelebaran kesenjangan. Mereka harus berjuang hanya dengan mengandalkan hasil dari sawah dan ladang mereka yang persediaannya semakin hari semakin menipis.
Â
C. Pengharapan Terhadap Bantuan dan Ketergantungan
Dengan kondisi sosial ekonomi yang berada di bawah, menjadikan masyarakat yang tidak mau berusaha keras untuk hidup sebagai orang yang posisi tangannya selalu berada di bawah. Masyarakat yang berada dalam kelas ini mau tidak mau hanya bisa mengharapkan bantuan dari mereka yang berada di kelas atasnya. Dalam artian, masyarakat yang seperti ini hanya mengandalkan bantuan dari orang lain tanpa berusaha sendiri alias ketergantungan. Mimpi-mimpi yang dialami oleh Bagong dalam drama "Wabah" ini menggambarkan ketergantungan dan harapan masyarakat kalangan bawah terhadap bantuan pemerintah.
Â
"Bagong mimpi dapat sembako dari presiden. Bagong mimpi dapet sembako dari RT, RW, lurah, pengusaha, walikota, gubernur, waaah semuanya pokoknya komplit."Â
Kemudian ditanggapi oleh Gareng dan Petruk.Â
"Mimpi yang bagus, Gong. Tidak semua orang bisa mimpi seperti itu. Semoga nantinya mimpimu benar-benar jadi kenyataan."
  Â