Mohon tunggu...
FAURIL MISBAHUDDANIL ALA
FAURIL MISBAHUDDANIL ALA Mohon Tunggu... Seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang angkatan 2024. Telah memenangkan berbagai lomba kepenulisan seperti lomba cipta puisi dan juga cerpen, juara 1 lomba cipta puisi tingkat SMA Sederajat Nasional yang diselenggarakan oleh RuangLombaNasional (2022), juara 2 cipta puisi tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh KreasiPrestasiIndonesia (2023), Juga Penulis terpilih dalam berbagai lomba cipta puisi dan cerpen, salah satunya yang diselenggarakan oleh FunBahasa.

Lahir di Sangatta Utara, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Sejak SMP mulai bertolak ke Malang untuk menimba Ilmu agama di salah satu pondok pesantren di sana selama enam tahun, sampai lulus SMA, kemudian melanjutkan studinya ke Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Sosial Covid-19 dalam Kacamata Drama "Wabah".

18 Juni 2025   12:25 Diperbarui: 18 Juni 2025   12:25 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana tegang di atas panggung drama.

 

Diksi vitamin di sini terasa sangat umum. Metafornya sangat luas jika ditafsirkan lebih lanjut, sehingga bisa mencakup barang-barang kebutuhan yang lain, dan tidak terpaku pada satu makna 'vitamin' saja. Hal ini juga termasuk dalam pengaruh negatif aji mumpung yang menguntungkan satu pihak saja, yang kerugiannya terasa sangat berat bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

Keluarga panakawan yang notabenenya berpenghasilan rendah karena hanya bergantung pada hasil olahan sawah dan ladang sendiri mengalami isu kelangkaan barang, kenaikan harga barang, dan pelebaran kesenjangan. Mereka harus berjuang hanya dengan mengandalkan hasil dari sawah dan ladang mereka yang persediaannya semakin hari semakin menipis.

 

C. Pengharapan Terhadap Bantuan dan Ketergantungan

Dengan kondisi sosial ekonomi yang berada di bawah, menjadikan masyarakat yang tidak mau berusaha keras untuk hidup sebagai orang yang posisi tangannya selalu berada di bawah. Masyarakat yang berada dalam kelas ini mau tidak mau hanya bisa mengharapkan bantuan dari mereka yang berada di kelas atasnya. Dalam artian, masyarakat yang seperti ini hanya mengandalkan bantuan dari orang lain tanpa berusaha sendiri alias ketergantungan. Mimpi-mimpi yang dialami oleh Bagong dalam drama "Wabah" ini menggambarkan ketergantungan dan harapan masyarakat kalangan bawah terhadap bantuan pemerintah.

 

"Bagong mimpi dapat sembako dari presiden. Bagong mimpi dapet sembako dari RT, RW, lurah, pengusaha, walikota, gubernur, waaah semuanya pokoknya komplit." 

Kemudian ditanggapi oleh Gareng dan Petruk. 

"Mimpi yang bagus, Gong. Tidak semua orang bisa mimpi seperti itu. Semoga nantinya mimpimu benar-benar jadi kenyataan."

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun