Mohon tunggu...
Fatya Ananda Nur Azizah
Fatya Ananda Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi Program Studi Teknologi pengolahan hasil ternak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siapa Menginginkan Inflasi Meningkat? Bagaimana dengan Inflasi di Banyuwangi?

22 November 2022   12:53 Diperbarui: 22 November 2022   13:01 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang menurunkan nilai mata uang suatu negara. Sebaliknya, deflasi adalah penurunan harga barang dan jasa yang menyebabkan nilai uang meningkat.

Meningkatnya permintaan suatu komoditas menjadi salah satu faktor penyebab inflasi ketika pasokan barang sedikit tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga menyebabkan lonjakan harga secara tiba-tiba. Hal ini juga terjadi pada jasa, dimana terdapat pembatasan penggunaan jasa yang terjadi selama periode kenaikan harga.

Kenaikan upah manufaktur Jika sektor manufaktur meningkat, seperti bahan baku atau upah karyawan, produsen akan menaikkan harga sehingga pendapatan keuntungan dan operasi manufaktur dapat berlanjut dalam jangka panjang.

Besarnya jumlah uang yang beredar dalam suatu masyarakat juga dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Hal ini karena dengan bertambahnya jumlah uang di masyarakat, maka harga barang juga akan meningkat. Semakin meningkat daya beli masyarakat ketika jumlah barang yang dicadangkan sedikit, otomatis harga barang akan ikut naik.

Tercatat per 7 Maret 2022, Kota Banyuwangi menjadi kota di Jawa Timur dengan tingkat inflasi terendah. Berdasarkan data BPS, pada Februari 2022 tingkat deflasi sebesar 0,15% dengan indeks harga konsumen (IHK) 105,95. Dari 8 kota dengan IHK di Jawa Timur, 5 mengalami inflasi dan 3 mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kediri sebesar 0,20 dengan IHK 107,77 dan terendah di Madiun sebesar 0,03 dengan IHK 106,94. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,18 dengan IHK 106,67 dan terendah di Banyuwangi sebesar 0,15 dengan IHK 105,95. Deflasi yang disebabkan oleh penurunan harga, seperti indeks harga makanan, minuman dan tembakau turun 1,06%, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,39%. Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2022 adalah 0,25 tingkat inflasi tahunan (Februari 2022 terhadap Februari 2021) adalah 1,56%.

Inflasi Banyuwangi pada periode September merupakan yang terendah dari delapan indeks harga konsumen dari kota di Jawa Timur. Keberhasilan mengendalikan inflasi ini tampaknya merupakan buah dari penghargaan yang diterima Kelompok Pengendali Inflasi Daerah Banyuwangi dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. TPID Banyuwangi Raih Penghargaan TPID Terbaik Wilayah Jawa-Bali Tahun 2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun