Mohon tunggu...
fatur ilhami
fatur ilhami Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Saya merupakan mahasiswa aktif Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Saya merupakan freelancer Videographer dan Video Editor.

Hobi saya adalah membuat video dan film, sepakbola, nonton bola, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Riset dan Referensi dalam Artikel Opini

26 Maret 2024   09:23 Diperbarui: 26 Maret 2024   14:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan sukarela Kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini maupun makalah yang akan dating.

Akhir kata Kami berharap semoga makalah tentang Riset & Referensi dalam Artikel Opini ini dapat memberikan manfaat serta pengetahuan maupun inpirasi terhadap pembaca.

Banda Aceh, 02 Maret 2024

 Penyusun

 

  • PENGERTIAN REFERENSI
  • Pengertian Referensi dan Layanan Referensi Istilah referensi berasal dari bahasa Inggris to refer yang artinya menunjuk. Sedangkan referensi menurut Kamus Besar Bahasa Indoesia adalah sumber, acuan, rujukan atau petunjuk. Di dalam ilmu perpustakaan istilah referensi berarti menunjuk kepada suatu koleksi yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemakai perpustakaan. Untuk koleksi referensi biasanya ditempatkan diruang tersendiri yang dinamakan ruang referensi dan untuk bukunya diberi tanda khusus huruf " R" atau tulisan Ref, singkatan dari kata Rujukan atau Referensi. Buku referensi merupakan buku yang dapat memberikan keterangan tentang suatu topik, nama orang, tempat, istilah, riwayat dari orang-orang terkenal dan lain sebagainya.
  • Dalam konteks penulisan artikel opini, "referensi" mengacu pada penggunaan sumber-sumber eksternal yang mendukung atau menguatkan argumen atau pendapat yang disampaikan oleh penulis. Referensi ini bisa berupa kutipan langsung, data statistik, temuan riset, laporan, atau informasi lain yang diperoleh dari sumber-sumber terpercaya dan relevan.
  • Penggunaan referensi dalam artikel opini dapat membantu memperkuat dan memberikan kredibilitas pada pendapat atau argumen yang disampaikan oleh penulis. Meskipun artikel opini bersifat subjektif, tetapi menyertakan referensi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dapat memberikan dukungan yang lebih kuat terhadap pandangan yang disampaikan.

  • PENGERTIAN RISET
  • Riset atau istilah lainnya adalah penelitian. Ini merupakan sebuah kata dengan cakupan arti yang sangat luas. Pengertian riset atau penelitian ini sangat erat berhubungan dengan kajian pustaka, basis data, informasi, penulisan artikel, proses menganalisa data, dokumentasi, dan lain sebagainya. Leddy (1997:3) menyebut riset atau penelitian sebagai sebuah proses sistematis yang meliputi pengumpulan data & analisis data maupun informasi atas fenomena yang terjadi dan menyita perhatian kita untuk diamati
  •       Dalam konteks penulisan artikel opini, "riset" mengacu pada proses mencari, mengumpulkan, dan menganalisis informasi serta data yang relevan dengan topik yang akan dibahas dalam artikel. Meskipun artikel opini bersifat subjektif dan didasarkan pada pendapat pribadi penulis, namun melakukan riset yang cermat dapat memperkaya dan memperkuat argumen yang disampaikan.

  • RISET DAN REFERENSI DALAM ARTIKEL OPINI
  • Ada beberapa cara yang biasa digunakan dalam mengumpulkan bahan untuk menulis artikel, yaitu wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan.
  • 1. Wawancara
  • Wawancara biasanya dilakukan dengan narasumber yang relevan, seperti saksi, otoritas (ahli), dan sebagainya. Biasanya sebelum wawancara, Anda menyiapkan daftar pertanyaan. Berbekal daftar pertanyaan dan perkembangan pertanyaan selama wawancara, Anda bisa mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk menulis artikel.
  •             2. Angket
  • Pengumpulan bahan-bahan dapat juga dilakukan dengan angket. Anda membuat daftar pertanyaan untuk diisi -responden (pengisi angket). Biasanya jumlah angket yang disebarkan mengi- kuti kaidah-kaidah statistik sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi absah (valid) dan benar (true). Misalnya jumlah sampel untuk menduga suatu populasi.
  • 3. Observasi
  • Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diliput atau ditulis. Biasanya observasi dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Lama waktu observasi bisa satu atau be- berapa hari sampai Anda mengetahui apa yang akan Anda tulis.
  • 4. Penelitian Lapangan
  • Penelitian lapangan merupakan usaha untuk mengumpulkan data dan informasi secara intensif. Pengumpulan bahan ini disertai dengan analisis, sintesa, dan pengujian bahan yang dikumpulkan. Biasanya penelitian lapangan ini lebih lama dari observasi.
  • 5. Bahan Kepustakaan
  • Bahan kepustakaan ini jangan Anda artikan hanya dari buku- buku atau bahan-bahan dari perpustakaan. Tetapi juga bisa dari bahan-bahan tertulis dari narasumber atau otoritas atau para ahli, makalah, bahan-bahan presentasi seminar, dan bahan lainnya.
  • Sekarang ini dengan adanya mesin pencari otomatis berbasis internet seperti Google, penulis dapat dengan mudah melengkapi atau mengecek kebenaran informasi yang diperoleh dari situs-situs resmi dan relevan.

  • PENGUJIAN FAKTA

Di sini Anda perlu menguji apakah bahan-bahan yang Anda peroleh itu fakta, baik fakta polos atau fakta pendapat, atau bukan (hoax). Pengujian ini, menurut Keraf (2010), dapat dilakukan melalui observasi, kesaksian (bertanya kepada saksi), atau bertanya ke otoritas.

1. Observasi

Salah satu cara untuk menguji atau mengecek apakah data dan informasi yang Anda peroleh itu merupakan fakta atau bu- kan, dapat dilakukan dengan observasi. Sebab betapapun jujurnya seorang narasumber dalam memberikan data dan informasi, bisa saja narasumber itu salah dalam membuat penafsiran. Setelah melalui observasi di lapangan, penulis dapat mengambil sikap bahwa data dan informasi benar-benar fakta atau bukan.

2. Kesaksian

Jika Anda tidak mempunyai cukup waktu dan biaya untuk menguji data dan informasi melalui observasi, sebagai penulis Anda dapat melalui kesaksian atau bertanya kepada orang lain. Kesaksi- an di sini tidak hanya mencakup apa yang didengar langsung dari seseorang yang mengalami suatu peristiwa tetapi juga bisa melalui buku atau laporan.

3. Otoritas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun