Mohon tunggu...
Fatmawati Wati
Fatmawati Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Bumi yang Layak Dihuni

13 Mei 2022   09:42 Diperbarui: 13 Mei 2022   09:56 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis : Fatmawati

Nim. :2021B1B061

prodi : Administrasi Publik

Pada dasarnya bumi di ciptakan oleh Allah swt, hadiah bagi manusia yang menempatinya karena bumi menjadi cerminan bagi manusia dalam mencari kejatidiriannya demi terwujudnya cita insan ulil albab dan hal ini menjadi konsekuensi logis dalam hidup. Allah swt menciptakan manusia dengan bentuk sebaik-baik mungkin dengan instrumen (Alat) dan hati sebagai tongkat dalam mencapai cita illahi.

Bumi di bangun sebagai tempat persinggahan bagi manusia dalam mencari kehidupan sebenarnya upaya mendapatkan ridhonya Allah swt, Persinggahan ? maksudnya adalah tempat untuk mencari nafkah, membantu antara sesama ummat manusia lebih-lebih bersujud padanya, karena bumi bukan hanya sekedar sebagai tempat senda gurauan yang tidak memiliki makna, maka dari pemberian Allah swt akal dan hati untuk mencari kebenaran dari persepsi dan spekulatif setiap subjektif.

Islam mengajarkan kepada manusia bahwa menyembah tuhan adalah hal yang wajib dan sunah, namun penyembahan ini bukan di jadikan sebagai kepasrahan dan kepasifan dalam hidup "Dalam bukunya Asgar Ali Engginer (Islam Teologi Pembebasan)" makna dari perkataan filsuf kontemporer tersebut adalah bahwa Allah swt tidak membiarkan manusia, Tunduk, Taat dan patut, tapi dia memberikan kebebasan utuh dalam berikhtiar (Usaha) mendapatkan cita-citanya.

Dalam pandangan (Sosial) bahwa bumi adalah tempat mencari kebutuhan bagi manusia, tapi bumi ini akan menyalahi aturan illahi ketika tidak ada orang yang memimpinya bukankah dalam Al-Qur,an di jelaskan "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." 

Merujuk apa yang di katakan dalam surah (Al imran: 30) bahwa manusia di berikan oleh Allah swt untuk memegang, mengawas dan menyelesaikan setiap visi misi dan masalah di dunia. Manusia adalah khalifah filardi (Pemimpin untuk bumi) bukan penghancur, Penjilat,korupsi ,seksualitas sana sini hal itu menunjukkan bahwa kita telah menistakan Agaman Allah swt.

Dan manusia telah menyalahi aturan Allah swt, pada hakikatnya manusia adalah makhluk misterius (Carrel : Humanisme islam dan Mazhab Barat "Ali syari'ati), tapi Allah swt sungguh maha besar dia mengampunin setiap kesalahan manusia karena hanya dialah yang mengetahui hasil dari ciptaannya yaitu manusia ( Khalifah) yang menciptakan masyarakat di ridhoi oleh Allah swt.

Karena Masyarakat Yang Baik Mesti Di pimpin oleh filosof yang memerintah dengan prinsip-prinsip rasional, Dari prinsip-prinsip rasional dia mampu mendeskripsikanya dengan jelas agar masyarakat awam paham *Republik Plato* ( Sejarah Tuhan : Karen amstrong) Hasil prediksi dan konektivitas Al-farabi menjawab : Nabi Muhammad Saw,, Dia melihat bagaimana masyarakat dulu berada pada ruang hegemoni kultur nenek moyang maka muhammad hadir dalam mendekontruksi itu semua. Upaya membangun masyarakat adil dan makmur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun