Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Ibu Tangguh

22 Desember 2020   20:29 Diperbarui: 22 Desember 2020   20:30 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang, suami merupakan qowwam, namun tanpa peran istri,  suami tidak akan sempurna dalam memimpin rumah tangganya. Ibarat sebuah risalah, suami adalah konsepnya sedang istri adalah penjelasannya. Keduanya memiliki peran yang sama pentingnya.

1.3. Sebagai ibu.

Setelah menikah, pada umumnya seorang perempuan akan dihadapkan pada tugas baru dalam meneruskan keturunan. Allah mungkin berkenan menitipkan amanah kepadanya dan suaminya dengan kehadiran anak-anak penyejuk mata, penghibur hati. Dalam fase ini, tugas istri bertambah lagi menjadi seorang ibu. 

Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, dia tidak hanya mengajari setelah mereka lahir, tetapi sejak mereka berada dalam rahimnya. Peran ibu di 1000 hari pertama kelahiran sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan fisiologis anak. Peran ibu di hari-hari selanjutnya juga menentukan pertumbuhan dan perkembangan akal, mental serta moral dan spiritual anak, terus berlangsung hingga anak dewasa dan siap memikul tugas perkembangan masa dewasanya sendiri. 

Mendidik anak sama artinya dengan menyiapkan generasi menjadi  calon-calon pemimpin di masa depan. Karena tugas ibu mengemban visi membangun peradaban yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Maka ibu tidak boleh lengah dan membiarkan perannya diambil alih oleh televisi, internet maupun media sosial lainnya. 

1.4. Sebagai anggota masyarakat.

Manusia tidak diangkat Allah sebagai kalifah di bumi, oleh karenanya, dia tidak diciptakan Allah dalam keadaan sendirian. Tidak ada pemimpin tanpa rakyat, tidak ada kalifah tanpa umat. Karenanya Allah ciptakan manusia sebagai makhluk sosial, bersuku-suku, berbangsa-bangsa, agar mereka bisa saling mengenal, saling belajar, saling menghargai, saling tolong menolong dan saling melengkapi. Peran ini pun harus dilakukan oleh perempuan sebagai anggota masyarakat.

Allah berfirman dalam Alqur'an:

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran."    (QS Al Maidah: 2 )

. . .

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS Al Ashr : 1-3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun