Mohon tunggu...
fatmafairus
fatmafairus Mohon Tunggu... Kesibukan saya saat ini tengah menempuh pendidikan sarjana S1 ilmu ekonomi

Hobi saya adalah traveling bersama keluarga

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kopersai Merah Putih di Lumajang : Menyalakan Api Ekonomi Kerakyatan dari Desa

25 September 2025   07:08 Diperbarui: 25 September 2025   07:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tidak bisa dipungkiri, tantangan terbesar koperasi adalah soal tata kelola. Banyak koperasi yang gagal karena manajemen keuangan tidak rapi, laporan tidak transparan, hingga munculnya konflik kepentingan antar pengurus.

Oleh karena itu, di Lumajang, tata kelola KMP harus benar-benar diperhatikan. Beberapa prinsip penting antara lain:

  1. Transparansi dan akuntabilitas
    Semua transaksi harus terbuka. Anggota berhak tahu kondisi keuangan koperasi. Dengan sistem pencatatan digital sederhana, laporan bisa diakses siapa saja.

  2. Partisipasi aktif anggota
    Koperasi bukan milik pengurus, melainkan milik bersama. Musyawarah rutin harus digelar agar keputusan tidak hanya ditentukan segelintir orang.

  3. Penguatan kapasitas SDM
    Banyak pengurus koperasi berasal dari kalangan masyarakat desa yang belum terbiasa dengan manajemen modern. Pelatihan dan pendampingan mutlak diperlukan.

  4. Pemanfaatan teknologi
    Era digital membuka peluang besar. Dengan aplikasi pencatatan, koperasi bisa lebih efisien dan terpercaya. Bahkan, produk lokal bisa dipasarkan lewat marketplace daring.

  5. Kemitraan strategis
    KMP di Lumajang bisa bekerja sama dengan BUMDes, Bulog, atau e-commerce untuk memperkuat usaha. Kolaborasi inilah yang membuat koperasi tidak berjalan sendiri.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski gagasan KMP terdengar menjanjikan, realitas di lapangan tentu tidak semulus itu. Ada beberapa kendala yang kerap muncul:

  • Modal yang masih terbatas. Banyak koperasi hanya mengandalkan iuran anggota yang kecil. Tanpa tambahan modal dari pemerintah atau mitra, koperasi sulit berkembang.

  • Keterbatasan SDM. Tidak semua pengurus punya keahlian manajerial. Akibatnya, administrasi bisa berantakan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun