Mohon tunggu...
fatmafairus
fatmafairus Mohon Tunggu... Kesibukan saya saat ini tengah menempuh pendidikan sarjana S1 ilmu ekonomi

Hobi saya adalah traveling bersama keluarga

Selanjutnya

Tutup

Financial

Analisis Program Circular Economy : Studi Kasus Bank Sampah Malang

8 Mei 2025   05:54 Diperbarui: 8 Mei 2025   08:02 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BSM membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA. Dengan pemilahan sejak dari rumah tangga, limbah yang dapat didaur ulang tidak lagi bercampur dengan sampah organik. Ini membuat proses daur ulang lebih efektif, serta mengurangi pencemaran tanah dan air.

Selain itu, kebiasaan memilah sampah sejak dari sumber mulai tumbuh di masyarakat. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai semakin meningkat. Hal ini menjadi langkah besar dalam menciptakan budaya ramah lingkungan.

3. Dampak Sosial

Program ini juga memberikan dampak positif dari sisi sosial. BSM mendorong warga untuk berkolaborasi dan membentuk komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Mereka saling mendukung dan bekerja sama dalam kegiatan kebersihan dan pelatihan pengelolaan sampah.

Di sektor pendidikan, BSM menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi kepada siswa. Anak-anak sejak dini diperkenalkan pada pentingnya memilah sampah dan hidup ramah lingkungan. Ini membentuk generasi muda yang sadar lingkungan dan peduli terhadap keberlanjutan.

Refleksi: Circular Economy dalam Konteks Pertanian Tradisional

Prinsip ekonomi sirkular tidak hanya cocok diterapkan di wilayah kota, tetapi juga sangat relevan di sektor pertanian. Petani di pedesaan selama ini cenderung membuang sisa panen atau limbah pertanian tanpa diolah kembali. Padahal, limbah tersebut memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan.

Contohnya, jerami padi bisa dijadikan kompos, bahan bangunan, atau sumber energi. Kulit singkong dan sisa sayuran bisa menjadi pakan ternak. Bahkan limbah air dari pertanian bisa disalurkan kembali untuk menyiram tanaman. Dengan pendekatan sirkular, petani bisa menghemat biaya dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Petani juga bisa membentuk koperasi seperti "bank kompos" atau "bank limbah organik" yang mengumpulkan dan mengolah sisa panen secara kolektif. Sistem ini akan memperkuat ekonomi desa dan memperkecil ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia.

Lebih jauh lagi, penerapan ekonomi sirkular di sektor pertanian dapat mendukung program ketahanan pangan nasional. Ini juga bisa menjadi solusi jangka panjang bagi desa-desa yang ingin membangun pertanian berkelanjutan dan mandiri secara ekonomi.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun