Ilmu Bahasa Arab: Karena Al-Qur'an berbahasa Arab, maka penekanan pada nahwu, sharf, dan balaghah menjadi penting.
Sikap Nabi terhadap Ilmu dari Luar Islam
Satu hal yang jarang dibahas adalah keterbukaan Nabi terhadap ilmu dari peradaban lain. Beliau menerima konsep khandaq (parit pertahanan) dari Salman Al-Farisi, yang berasal dari Persia. Ini menunjukkan bahwa Nabi tidak anti terhadap ilmu luar, selama itu memberi maslahat.
Peran Sahabat dalam Menyebarkan dan Mengembangkan Ilmu
Banyak sahabat Nabi yang kemudian menjadi pusat rujukan ilmu pengetahuan:
Abu Hurairah: dikenal sebagai perawi hadis terbanyak.
Zaid bin Tsabit: ahli dalam tulis-menulis dan penerjemah.
Ibnu Abbas: dijuluki "turjuman al-Qur'an" (penafsir Al-Qur'an).
Aisyah ra.: tidak hanya ahli hadis, tetapi juga rujukan fikih.
Setelah wafat Nabi, para sahabat ini menyebarkan ilmu ke berbagai wilayah Islam yang baru dibuka, meletakkan dasar bagi berkembangnya lembaga pendidikan Islam seperti di Kufah, Basrah, hingga Cordoba dan Baghdad.
Warisan Intelektual Nabi dalam Peradaban Islam