Mohon tunggu...
Fathiya Nurhasanah
Fathiya Nurhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - FDIKOM - PMI

suka dengan dunia perfilman bersejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Nabi Muhammad SAW

2 Juli 2025   18:39 Diperbarui: 2 Juli 2025   18:39 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ilmu Bahasa Arab: Karena Al-Qur'an berbahasa Arab, maka penekanan pada nahwu, sharf, dan balaghah menjadi penting.

Sikap Nabi terhadap Ilmu dari Luar Islam

Satu hal yang jarang dibahas adalah keterbukaan Nabi terhadap ilmu dari peradaban lain. Beliau menerima konsep khandaq (parit pertahanan) dari Salman Al-Farisi, yang berasal dari Persia. Ini menunjukkan bahwa Nabi tidak anti terhadap ilmu luar, selama itu memberi maslahat.

Peran Sahabat dalam Menyebarkan dan Mengembangkan Ilmu

Banyak sahabat Nabi yang kemudian menjadi pusat rujukan ilmu pengetahuan:

Abu Hurairah: dikenal sebagai perawi hadis terbanyak.

Zaid bin Tsabit: ahli dalam tulis-menulis dan penerjemah.

Ibnu Abbas: dijuluki "turjuman al-Qur'an" (penafsir Al-Qur'an).

Aisyah ra.: tidak hanya ahli hadis, tetapi juga rujukan fikih.

Setelah wafat Nabi, para sahabat ini menyebarkan ilmu ke berbagai wilayah Islam yang baru dibuka, meletakkan dasar bagi berkembangnya lembaga pendidikan Islam seperti di Kufah, Basrah, hingga Cordoba dan Baghdad.

Warisan Intelektual Nabi dalam Peradaban Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun