Mohon tunggu...
adelia fatin
adelia fatin Mohon Tunggu... -

Anak kedua dari tiga bersaudara, menyukai fashion dan photography- diphoto maksudnya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sepanjang 2016, Kepala Daerah Kader PDIP Terbanyak Tersangkut Korupsi

26 Desember 2016   14:21 Diperbarui: 26 Desember 2016   14:32 8434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpijak pada data kompas.com  (12/12/2016), sepanjang 2016, sudah ada 10 kepala daerah yang ditetapkan sebagai tersangka [1]. Sepengetahuan saya tentang  kinerja KPK, tahun 2016 ini adalah tahun terbanyak kepala daerah yang ditersangkakan oleh KPK.

Uniknya, posisinya rada-rada mirip dengan tulisan saya sebelumnya Sebenarnya, Parpol Terkorup Itu yang Mana? Dalam tulisan itu saya mengungkap data bahwa  berbasiskan data kader parpol yang tersangkut korupsi versi KPK untuk periode 2005-2013, ditemukan kader Golkar adalah yang paling banyak tersangkut kasus korupsi (40 orang). Sementara, data metro TV pra pileg 2014 menunjukan bahwa PDIP adalah parpol terbanyak dari segi jumlah kader yang kena pidana korupsi (84 orang)

Hari ini kita temukan, dari 10 kepala daerah yang ditersangkakan KPK. Melalui instrumen mesin pencari google, saya temukan dari sebanyak 3 orang diantaranya adalah kader PDIP, dan satu kepala daerah yang tidak berafilasi dengan parpol. Kader-kader yang tersangkut korupsi ini rata-rata adalah pembesar parpol di tingkat daerah pemerintahannya masing-masing. 

Berikut data kepala daerah yang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada tahun 2016. Basisnya afiliasi parpol kepala daerah yang bersangkutan.

1.  Bupati Subang, Ojang Sohandi (PDIP) [2]

2.  Bupati Tanggamus, Bambang Kurniawan (PDIP) [3]

3.  Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman (PDIP) [4]

4.  Bupati Rokan Hulu, Suparman (Golkar) [5]

5.  Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian (Golkar) [6]

6.  Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam (PAN) [7]

7.  Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun (PAN) [8]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun