Mohon tunggu...
St. Fatimah
St. Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Fatimah Latif

Practise makes you perfect

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sakitku Jadi Penggugur Dosaku

26 Januari 2021   12:23 Diperbarui: 26 Januari 2021   12:37 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh Fatimah Latif

Setiap kali merasa sakit, ada sedikit kebahagiaan.  Meskipun badan terasa lemah dan tak berdaya tetap berusaha tersenyum.  Kata seorang teman yang selalu mengingatkanku salat, di saat sakit dia tak akan pernah mengibur dengan kata yang lebay.  Dia akan selalu mengatakan  "Alhamdulillah".

Mungkin bagi orang lain akan merasa sedikit jengkel, tetapi bagiku itu sebuah perhatian. Bagaimana tidak senang, kalau kata-katanya itu sangat menyejukkan hati.  Bersyukurlah kita yang masih diberi rasa sakit,  itu tandanya Allah masih sayang pada kita.  Dengan sakit yang kita rasakan Allah akan mengambil 3 hal katanya.

Hal yang pertama adalah ditariknya cahaya wajah.  Di kala kita sakit wajah tampak suram. Allah menarik cahaya wajah kita.

Kedua Allah menarik napsu makan kita.  Itulah sebabnya orang yang sakit tidak akan bisa makan. Karena Allah menarik napsu makan kita.

Ketiga adalah ditariknya dosa-dosa kita. Hal ini sering disampaikan bahwa ketika sakit, rasa sakit itu  akan menjadi penggugur dosa.  Allah sayang pada kita makanya diuji dengan sakit.

Namun, ketika kita sembuh Allah kembalikan 2 perkara yakni, dikembalikannya cahaya wajahmu dan napsu makanmu. Dosa-dosamu akan digugurkannya.

Jadi, di saat kita sakit jangan merasa bahwa Allah menghukum kita.  Namun,  sebaliknya Allah menyayangi kita karenanya Allah hadirkan sakit. Karena  dari rasa sakit,  Allah gugurkan dosa-dosa kita.

Tetap berprasangka baik. Karena Allah jauh lebih tahu yang terbaik bagi hambanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun