Mohon tunggu...
Fatimah Dasrum
Fatimah Dasrum Mohon Tunggu... Guru - PNS

Kata Sayidina Ali, kekasih Fatimah, Kesabaran itu ada dua, sabar atas sesuatu yang kauingin dan sabar atas sesuatu yang tidak kauingikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hai

24 Juli 2020   21:19 Diperbarui: 24 Juli 2020   21:14 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aduhku masih tersisa  di deru kabut sutra biru

Tapi aku takhendak memelukmu lagi

Sebab angin sepoi membawa gerimis pelan

Nyanyikan cinta yang lembut

Bahkan gemulai bagai belalang yang pamerkan

liuk lebainya. 

Aku masih ingat benar bagaimana kita dulu menanya pada serangga hijau di pinggir lapangan, "hai belalang, bagaimana cara Janoko tidur?"

Dan kita terbahak riuh berlima kawan kecil kita.

Meski begitu, hati kita seperti sudah bicara dan sepakat bahwa kamu  menyayangi aku sangat dan begitu pula aku.

Aneh memang, tanpa kata saja rasa di dada sudah begitu buncah. Hanya kilat mata se-Tuing. 

Benar, hanya se-Tuing dan tak pernah berpandang lama. Dan takkan pernah. Mana mungkin kami lakukan itu. Mata kami adalah lokal.yang Arifnya bukan rekayasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun