***
Putih
Adra berdiri di sebuah ruangan putih. Tak ada dinding, tak ada suara.
Hanya dua pintu bercahaya.
Satu bertuliskan: PITCH
Satu lagi bertuliskan: PULANG
Tangannya gemetar.
Air mata menetes.
Ia tidak tahu apakah ia harus memilih satu. Atau apakah dunia akan runtuh jika ia memilih keduanya.
Atau... mungkin tidak perlu memilih sama sekali?
Lalu pintu-pintu itu perlahan memudar.
Gelap.
***
Realita
Orang-orang berkata Adra hilang.
Di kantor, ia tidak hadir di presentasi.
Di rumah, suaminya hanya mendapati ranjang kosong.