Mohon tunggu...
Fathul Mahabbah Lingga
Fathul Mahabbah Lingga Mohon Tunggu... pelajar

apayaa¿

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sejarah Kota Barus

17 September 2025   20:29 Diperbarui: 18 September 2025   13:23 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada malam hari, setelah sholat maghrib viera duduk di ruang tv bersama neneknya. viera sibuk dengan handphone nya sementara neneknya fokus menonton berita di tv. tiba-tiba viera bertanya kepada neneknya, "nek sejarah kota barus ini apa sih?, mengapa namanya barus?, dan mengapa disebut barus kota bertuah?" tanya viera dengan serius kepada neneknya. nenek viera terdiam sebentar kemudian menoleh sambil menjawab pertanyaan viera perlahan-lahan. " Barus Ini Adalah kota pelabuhan kuno di pesisir barat Sumatra Utara yang terkenal sebagai gerbang masuknya Islam ke Nusantara dan pusat perdagangan kapur barus sejak abad ke-7 Masehi. Perdagangan ini menarik banyak pedagang dari berbagai bangsa, yang membawa serta ajaran Islam, membentuk perkampungan muslim pertama di Nusantara dan menjadi titik penting awal penyebaran Islam. Bukti, seperti batu nisan di kompleks pemakaman Mahligai, menunjukkan jejak peradaban Islam yang lebih tua dari Aceh, bahkan ada yang mencatat tahun 48 Hijriah sebagai masa awal.

Perdagangan Kapur Barus:

 

Sejak abad ke-7 Masehi, Barus dikenal sebagai penghasil kapur barus yang sangat berharga. ini menjadi daya tarik bagi pedagang dari India, Arab, Persia, dan Tiongkok yang singgah di pelabuhan Barus. 

Penyebaran Agama Islam:

Bersamaan dengan kegiatan dagang, para pedagang dan ulama dari Arab juga menyebarkan agama Islam, menjadikan Barus sebagai tempat pertama masuknya Islam ke Indonesia. 

Perkampungan Muslim Pertama:

 Di Barus inilah dipercaya berdiri perkampungan muslim pertama di Nusantara.

Bukti dan Sejarah Lisan Makam Kuno:

Kompleks pemakaman Mahligai di Barus menyimpan ratusan nisan tua dengan ciri Hindu, Buddha, Persia, dan Islam. Beberapa nisan menampilkan aksara Arab dan kaligrafi Islam, menunjukkan keberadaan pemukim muslim sejak lama. 

Makam Syekh Rukunuddin:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun