Mohon tunggu...
Fathya yasmin
Fathya yasmin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dinamika Revolusi Industri 4.0 bagi Generasi Muda

8 Desember 2021   22:30 Diperbarui: 8 Desember 2021   22:39 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Revolusi industri 4.0 terfokus pada pola digitalisasi diberbagai aspek kehidupan manusia. Kemampuan dalam menggunakan dan mengelola suatu teknologi merupakan hal dasar yang harus dapat dikuasai setiap individu terutama generasi muda pada saat ini. Guna menghadapi kemajuan teknologi tersebut, para generasi muda harus benar benar dipersiapkan untuk dapat menerima dan beradaptasi dengan pesatnya kemajuan teknologi ini. 

Maka dari itu setiap generasi muda dituntut untuk menjadi pengguna yang cerdas agar mampu memanfaatkan perangkat teknologi secara efektif untuk berbagai kebutuhan dan dapat mengoptimalkan kemampuannya.

Para generasi muda harus benar benar meningkatkan kualitas diri ditengah pesatnya perkembangan tekonologi agar dapat bersaing dengan banyaknya usia produktif saat ini. Namun untuk merealisasikan hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Banyak tantangan yang harus dilalui untuk mencapai generasi muda yang melek teknologi sepenuhnya.

Ekonom terkenal asal Jerman, Prof. Klaus Schwab memperkenalkan konsep Revolusi Industri 4.0 di dalam bukunya yang berjudul "The Fourth Industrial Revolution"  ia menuturkan bahwa revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan cara kerja manusia secara fundamental.  Bukan hanya berdampak pada satu bidang, melainkan hampir semua disiplin ilmu merasakan dampak dari kemajuan teknologi. 

Pesatnya perkembangan teknologi pada abad ini benar benar merubah cara hidup manusia, yang mana salah satunya itu melahirkan teknologi digital yang dapat mempermudah segala aspek kehidupan kita. 

Keterbatasan jarak pun tidak menjadi halangan untuk saling berkomunikasi, bukan hanya itu bahkan saat ini sistem perdagangan jual beli online sedang marak-maraknya dipergunakan karena sangat praktis untuk dilakukan.

 Dapat dikatakan disini bahwa revolusi industri sangat mempengaruhi bidang perekonomian. Hal tersebut memperlihatkan dengan jelas bahwa keberadaan tekonologi telah mengubah kehidupan manusia secara perlahan.

Namun tidak seindah apa yang kita bayangkan, revolusi industri akan berpengaruh negatif jika kita dapat bersaingan ditengah segala kemajuan yang kita hadapi saat ini. Tanpa kita sadari dampak negatif dari munculnya revolusi industri adalah permasalahan pengangguran. Menristek atau bisa disebut juga BRIN dalam mediaindonesia.com menuturkan bahwa ada tantangan yang harus dilalui untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yaitu potensi meningkatnya angka pengangguran dikarenakan ketidaksiapan masyarakat dalam beradpatasi dengan pesatnya perkembangan teknologi. 

Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030-2040, dimana usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia non produktif. Sehingga semakin banyaknya usia produktif di Indonesia maka akan semakin ketat pula persaingan antar sumber daya manusianya. Oleh karena itu dibutuhkan skill dan kualitas mumpuni yang harus ditingkatkan bagi seluruh penduduk dengan usia produktif agar dapat bersaing ditengah revolusi industri 4.0.

Hal tersebut sejalan dengan seberapa baik kualitas sumber daya manusia yang ada. Untuk mengurangi jumlah pengangguran, maka cara yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas diri. 

Persiapkan diri dengan terus mengasah kemampuan dan keterampilan agar menjadi SDM unggul yang memiliki daya saing tinggi dan siap menghadapi segala tantangan revolusi industri 4.0. Bukan hanya mengasah hard skill, melainkan soft skill juga harus ditingkatkan untuk dapat bersaing di era revolusi industri 4.0. 

Menurut Patrick S. O;Brian, keterampilan dalam softskill terdiri dari enam komponen yaitu keterampilan dalam berkomunikasi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan dalam kepemimpinan, keterampilan dalam berwirausaha, keterampilan dalam bekerjasama dan etika. Baik hard skill dan soft skill memang sama pentingnya, maka dari itu harus diimbangi diantara keduanya untuk terjun mengahadapi era digitalisasi dewasa ini.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui pendidikan. Pemerintah perlu melakukan peninjauan kembali untuk mengupayakan pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui inovasi dan kreasi dalam pendidikan. Pembaharuan kurikulum pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dengan cara meninjau relevansi ataupun penyesuaian antara kebutuhan industri di masa yang akan datang dengan kurikulum pendidikan nasional.

Di era ini, pendidikan lebih difokuskan pada keterampilan 4C yaitu cretivity, critical thingking, communication dan collaboration. Dengan adanya gagasan ini, diharapkan peserta didik mampu untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu masalah, selalu terampil dan terus berinovasi, dapat bekerjasama dan memiliki keterampilan dalam berkomunakasi. 

Tetapi hal tersebut tidak hanya diaplikasikan kepada peserta didik, melainkan para guru, dosen ataupun tenaga kependidikan lainnya juga harus bisa menerapkan hal ini dalam kehidupannya. Selain itu diperlukan perhatian khusus pada teknologi informasi dan komunikasi mengingat segala sesuatu di era ini sangat bergantung pada teknologi.

Keterampilan dalam mengoperasikan teknologi saat ini sangatlah penting, karena keberadaan teknologi informasi membuat segala sesuatu menjadi lebih praktis dan mudah. Maka perlu dipertimbangkan untuk memasukan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam kurikulum pendidikan. Melalui teknologi, kita dapat melakukan banyak inovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar nantinya dapat beradaptasi langsung dengan dunia industri. 

Pendidikan merupakan salah satu kunci untuk menghadapi revolusi industri 4.0, karena melalui pendidikan, masyarakat dapat teredukasi dan memiliki kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi persaingan yang cukup ketat di era ini. 

Selain memasukkan teknologi informasi ke dalam kurikulum, program pendidikan kejuruan atau vokasi juga harus diberi perhatian. Lomovtseva, Edmond dan Oluiyi (2014) menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan merupakan tempat menempa kematangan dan keterampilan seseorang, sehingga tidak bisa hanya dibebankan kepada suatu kelompok melainkan menjadi tanggung jawab bersama.

Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang memang mempersiapkan peserta didik atau lulusannya untuk langsung bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Pendidikan kejuruan memang berfokus pada penyiapan tenaga kerja yang terampil di berbagai sektor. 

Upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 yaitu meningkatkan keterampilan ataupun kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dapat dilakukan melalui kebijakan pembaruan pendidikan kejuruan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja di era ini yang sangat kompetitif. 

Tetapi fokusnya bukan hanya kepada peserta didiknya, melainkan sistem pembelajaran, satuan pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikannya pun juga harus diperhatikan.

Saat ini Kementerian Perindustrian sedang giat meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia agar dapat bersaing di era revolusi industri melalui program vokasi, SMK dan industri. Pemerintah harus bisa memaksimalkan perannya untuk meningkatkan kualitas SDM yang dapat beradaptasi dengan mudah terhadap segala perubahan yang ada.

Hadirnya revolusi industri 4.0 sangat mempermudah segala kegiatan saat ini, hanya jika kita siap untuk menghadapinya, karena jika tidak maka hal tersebut akan menjadi bencana bagi kita semua. Mengingat semakin ketatnya daya saing di dunia industri, maka hal yang harus dilakukan para generasi muda adalah meningkatkan kualitas diri. Sebagai generasi muda yang hidup di era perkembangan teknologi ini, pengembangan kompetensi hardskill maupun softskill sangatlah penting. 

Kedua kompetensi tersebut haruslah terus diasah secara seimbang, karena percuma saja jika kita memahami berbagai teknis ataupun teori namun tidak bisa mengaplikasikan nya dengan baik dalam kehidupan. Maka dari itu dibutuhkan peran soft skill untuk memaksimalkan kemampuan yang kita dapat dari pendidikan formal, kursus, pelatihan-pelatihan dan sebagainya. Charles Riborg dalam laporannya yang berjudul A Study of Engineering Education menuliskan bahwa 85% kesuksesan dalam pekerjaan didukung oleh soft skill, dan 15% sisanya didukung oleh hard skill.

Pada era ini teknologi informasi sangat berkembang pesat dan berdampak pada berubahnya kehidupan manusia secara fundamental. Keberadaan tekonologi sangat mempermudah segala kegiatan manusia, mulai dari kemudahan dalam berkomunikasi, berbisnis, melakukan transaksi, mempelajari sesuatu dari internet dan berbagai kemudahan lainnya. 

Hadirnya revolusi industri 4.0 sangat mempermudah segala kegiatan saat ini, hanya jika kita siap untuk menghadapinya, karena jika tidak maka hal tersebut akan menjadi bencana bagi kita semua. 

Maka sebagai generasi muda, mulailah tingkatkan kompetensi diri agar dapat bersaing ditengah ketatnya persaingan era revolusi industri 4.0. Jadilah generasi muda yang produktif, kreatif dan terus melakukan berbagai inovasi. Maanfatkanlah secara optimal perkembangan teknologi yang ada secara efektif untuk membuat kemajuan dan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.

Referensi :

Buku

Fonna, N. 2019. Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang. Bogor: Guepedia

Rini, E. P., Kom, M., Saputra, D. I. S., & Kom, M. 2021. Sistem Informasi Manajemen Di Era Revolusi Industri 4.0 (Vol. 1). Purwokerto: Zahira Media Publisher.

Savitri, A. 2019. Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0. Yogyakarta: Genesis.

Jurnal

Ghufron, G. 2018. Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, dan Solusi Bagi Dunia Pendidikan. In Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 Vol. 1(1)

Lase, D. 2019. Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan, 12(2)

Risdianto, E. 2019. Analisis Pendidikan Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0. Bengkulu: Universitas Bengkulu. Diakses dari https://www. researchgate. net/profile/Eko_Risdianto/publication/332415017_ANALISIS_PENDIDIKAN_INDONESIA_DI_ERA_REVOLUSI_INDUSTRI_40/links/5cb4509b4585156cd7993519/ANALISIS-PENDIDIKAN-INDONESIA-DI-ERA-REVOLUSI-INDUSTRI-40. pdf.

Winahayu, Atikah Ishmah. 2020. Menristek Ajak Generasi Muda Bersiap di Revolusi Industri 4.0 https://mediaindonesia.com/humaniora/331241/menristek-ajak-generasi-muda-bersiap-di-revolusi-industri-40, diakses pada 8 september 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun