Fenomena munculnya dunia role-play dan terjalinnya hubungan sosial di dunia tersebut dapat menimbulkan perasaan nyata bagi para pelakunya. Kini, cinta tidak hanya muncul dan terjadi di dunia nyata, namun dapat juga terjadi di dunia simulasi yang semu. Sekarang, semua tiruan akan menjadi terasa nyata. Pada dasarnya, postmodernitas membawa kehidupan kita pada permasalahan eksistensial karena tidak adanya hal yang pasti. Tidak ada jawaban pasti, yang asli dan yang palsu, semuanya tergantung pada individu. Jadi, apakah cinta yang terwujud dalam hubungan di role-play merupakan cinta yang asli atau hanya sebatas rekayasa dan permainan kata? Kini cinta tidak terbatas realita, cinta dapat muncul pada segalanya.
Palsu atau asli, cinta tetaplah cinta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI