PCR, misalnya, bukan sekedar "mesin pengganda DNA". Melainkan membawa cetak biru kehidupannya dalam DNA yang bekerja berdasarkan prinsip dasar kehidupan.
Flow cytometry, yang dapat menghitung dan mengklasifikasi sel, menjadi lebih mudah dipahami setelah mempelajari tentang membran protein dan interaksi antigen-antibodi.
Bahkan pewarnaan sederhana pada praktikum mikroskop menjadi lebih bermakna lantaran kami mengetahui bagian mana dari sel yang sedang kami sorot.
Tanpa Biologi Sel, teknologi itu hanya terlihat seperti mesin canggih. Dengan Biologi Sel, kami mengetahui apa yang sebenarnya sedang diukur, diamati, dan mengerti apa sesungguhnya yang sedang terjadi dalam tubuh manusia.
Mengapa Biologi Sel Penting untuk Profesi Ahli Teknis Laboratorium Medik?
Bagi mahasiswa ATLM, Ilmu Biologi Sel bukan sekadar mata kuliah dasar yang harus dilalui, tetapi benar-benar fondasi profesi, berikut beberapa alasannya antara lain:
Pertama, memahami kehidupan dari sudut pandang sel membuat kami mampu membaca bagaimana tubuh manusia bekerja. Misalnya, ketika mempelajari metabolisme sel di mitokondria, kami bisa memahami mengapa pasien dengan gangguan energi mudah lemas, lantaran "pembangkit listrik sel" nya tidak bekerja optimal.
Kedua, untuk memahami penyakit. Hampir semua kelainan klinis diatur dari perubahan seluler. Dalam praktikum hematologi, kami melihat eritrosit sabit pada anemia sel sabit. Itu bukan hanya bentuk aneh di bawah mikroskop, tetapi bukti nyata bahwa infeksi menyebabkan kegagalan pengiriman oksigen dengan baik.
Contoh lain, pada pemeriksaan sitologi, inti sel yang membesar dan tidak beraturan dapat mengarah pada diagnosis kanker.
Ketiga, memahami teknologi diagnostik medis. Ahli Teknologi Laboratorium Medik sehari-hari dihadapkan dengan alat modern. Flow cytometry, misalnya, hanya bisa dimaknai bila kita paham interaksi antigen--antibodi di permukaan sel imun.
Begitu juga PCR, yang lebih dari sekedar mesin, tapi metode untuk memperbanyak potongan DNA sel patogen.
Tanpa Biologi Sel, kami hanya "menekan tombol alat". Dengan Biologi Sel, kami mampu menafsirkan hasil, menjelaskan makna klinis, dan benar-benar berkontribusi pada pelayanan kesehatan masyarakat.