Mohon tunggu...
Fathin Amim Mufidah
Fathin Amim Mufidah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gen Ibu Lebih Dominan dalam Intelegensi Anak, Benar atau Salah?

12 Oktober 2020   06:46 Diperbarui: 12 Oktober 2020   07:09 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, pendapat lain yang disampaikan oleh seorang ahli psikiatri dari Utrecht University Medical berpendapat bahwa gen kecerdasan yang diturunkan dari gen ibu itu tidaklah mutlak. 

Karena bisa saja kan, ada orang tua yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, tetapi anaknya bahkan tidak begitu cerdas, atau bahkan sebaliknya.

Hal ini semakin diperkuat dengan fakta, bahwa selain karena keturunan genetik dari orang tua, kecerdasan yang dimiliki seorang anak dapat diperoleh dari banyak faktor, seperti misalnya lingkungan. Seperti dengan siapa saja si anak bergaul, makanan apa saja yang mereka konsumsi, pola pengasuhan seperti apa yang dia terima, dll. 

Hal-hal tersebut tentunya juga berpengaruh pada peningkatan kecerdasan anak. Diperkirakan bahwa ada sekitar 40-60% integensi anak yang diturunkan dari orang tua, sisanya yaitu dari faktor lain di luar dirinya sendiri.

Orang tua pun sebenarnya dapat mengusahakan agar bisa meningkatkan intelegensi anak-anaknya. Tentunya dibutuhkan waktu dan kesabaran di dalamnya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengajarkan bagaimana keterampilan sosial pada anak-anak.

Contohnya dengan membiasakan anak untuk menyelesaikan masalahnya dengan teman, diajarkan pentingnya berbagi pada sesama, membiasakan anak untuk ikhlas membantu orang lain, dll. adalah termasuk langkah awal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan sosial anak.

Selain itu, memberi banyak kesempatan kepada anak untuk mengeksplor lingkungannya. Untuk sekali-kali, biarkan anak memilih dan mencoba hal yang salah, untuk kemudian dapat dia jadikan pelajaran agar tidak mengulanginya lagi. 

Dan juga, terkadang masih banyak orang tua yang gemas ingin membantu segala hal yang dilakukan oleh anak. Padahal, ini sebenarnya tidak dibenarkan, karena dapat menghambat peningkatan kecerdasan mereka.

Kemudian, penting juga untuk membiasakan anak belajar sejak dini. Belajar mengenai materi apapun itu yang tentunya berguna dan tidak menyita waktu anak dalam melakukan aktivitas keseharian mereka. 

Mendampingi anak saat belajar dan mengerjakan tugas rumah. Akan tetapi, jangan terlalu banyak membantu juga, sama seperti paragraf sebelumnya, karena dapat menghambat kecerdasan anak, dan mereka akan semakin malas dan hanya mengandalkan bantuan orang lain.

Selain itu, menjadi orang tua tidak boleh terlalu sering dalam memuji anak. Boleh saja, bahkan sangat dianjurkan untuk sesekali memuji anak guna menghargai kerja kerasnya, akan tetapi tidak boleh terlalu berlebihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun