Mohon tunggu...
Fathi Bawazier
Fathi Bawazier Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengojek Payung yang Wow...

26 Mei 2018   12:56 Diperbarui: 12 Juni 2018   14:38 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anak-anak sudah menunggu untuk makan malam Mas", seorang wanita yang muncul dari balik empat anak-anak yang tadi ribut ingin ikut hujan-hujanan.

"Iya .... Biar ku antar Mas pelanggan yang terakhir ini" sahutnya

Aku masih menatap si pengojek payung sambil sesekali mengalihkan pandangannku ke penumpang mobil Toyota Alphard Hitam, aku masih terkejut, heran, bengong dan tatapanku pada si kakek ini seperti sedang menuntut penjelasan darinya.

"Nanti saya jelaskan" ujarnya menjawab pertanyaan yang terpampang jelas pada wajahku.

"Apakah rumahnya masih jauh" , lanjutnya

"Enggak koq, tinggal 100 meter lagi, biar pak saya lari aja dari sini, sudah agak reda koq hujannya", tiba-tiba aku merasa tidak pantas, malu, rendah diri dan entah perasaan apa lagi yang aku rasakan namun rasa penasaran adalah yang terkuat "Siapa sebenarnya si Kakek pengojek payung ini ?


"Mas Joko, tolong tunggu di depan ya, kira-kira 100 meter" si Kakek dengan lembut menyuruh Supir Toyota Alphard yang sedari tadi juga ikut membuka kaca.

"Yuk mas kita teruskan, sambil aku jelaskan, supaya mas gak penasaran"

Kali ini si Kakek pengojek payung berjalan di sebelahku dan mulai bercerita.

"Itu tadi istri dan cucu-cucuku"

"Tiga puluh lima tahun yang lalu, ketika masih kuliah di IPB, untuk membiayai kuliah, Bapak banyak mengerjakan pekerjaan sambilan, diantaranya dengan menjadi pengojek payung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun