Mohon tunggu...
Fath Haq
Fath Haq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

KKNDR UINSU Kelompok 151

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Pembelajaran Peserta Didik Saat Pandemi Covid-19

16 Agustus 2020   10:41 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:22 3390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun yang sama, John Bourne mengembangkan Asychronous Learning Network Web yang merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pendidikan kapan saja dan di mana saja melalui internet.

Metode pendidikan jarak jauh mempunyai keunggulan yakni pertama proses pembelajaran dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh keharusan pengajar dan peserta didik untuk berada di ruang dan waktu yang sama, kedua penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sebagai media pembelajaran menimbulkan biaya yang lebih rendah baik bagi penyelenggara pendidikan jarak jauh maupun peserta didik, ketiga materi ajar dan berbagai interaksi dalam bentuk tulisan yang dikemas secara digital memungkinkan peserta didik untuk dapat membaca kembali berulang-ulang informasi yang tercatat di dalamnya.

Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran seperti ini antara lain pertama minimnya kontak langsung antara pengajar dan peserta didik memperlambat proses terbangunnya relasi sosial dan nilai-nilai yang menjadi tujuan dasar dari pendidikan. 

Kedua rendahnya kontrol terhadap proses pembelajaran sebagai implikasi dari cara belajar mandiri yang menjadi titik berat dari pendidikan jarak jauh, ketiga keterbatasan teknologi komunikasi dan informasi yang tidak dapat menggantikan sepenuhnya proses komunikasi dan interaksi secara langsung yang terjadi dalam pendidikan konvensional.

Pembelajaran daring ini merupakan solusi alternatif agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung di masa pandemi covid 19 ini, sebagai hak siswa untuk mendapatkan pendidikan. Namun demikian, hakikat belajar justru kurang di dapat melalui pembelajaran daring ini, perubahan perilaku belajar kurang diperhatikan. 

Baca juga: Peran Guru Selama Belajar Daring di Tengah Pandemi

Guru memberikan materi pelajaran secara virtual maupun modul, dan dilanjutkan penugasan dengan waktu yang ditentukan, cenderung mengukur aspek kognitif siswa semata, sementara  perkembangan siswa dalam aspek afektif dan psikomotorik, sulit diketahui guru. Padahal, tujuan belajar tak hanya menitikberatkan pada aspek akademik, melainkan lebih dari itu, yaitu perubahan sikap. 

Di samping itu, pembelajaran daring ini juga tidak semua cocok untuk siswa karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Secara umum, gaya belajar yakni visual, auditori, dan kinestetik. Siswa yang cenderung belajarnya secara visual lebih mudah menerima pelajaran dengan melihat atau mengamati terlebih dahulu sebelum belajar hal yang baru. 

Siswa yang gaya belajarnya auditori, maka dia harus mendengarkan penjelasan terlebih dahulu untuk mudah memahami pelajaran. Sementara siswa yang gaya belajarnya kinestetik dia selalu ingin bergerak dan lebih tertarik mencari sendiri tanpa harus selalu membaca

Belum lagi ditambah persoalan tidak semua siswa memiliki perangkat android yang merupakan alat/media yang paling penting dalam model pembelajaran ini, andaipun punya, sebagian masih ada pula yang bergantian dengan kakak atau adiknya maupun orang tuanya. 

Begitu pula untuk jaringan internet yang tidak semua terjangkau di plosok-plosok desa, sehingga menjadi penghambat efektivitas dan kualitas hasil pembelajaran. Begitupun bila ada guru dan siswa yang gagap teknologi (gaptek), pengetahuan dan keterampilan digital kurang memadai atas perangkat teknologi pembelajaran daring dan belum terbiasa dalam penggunaannya, tentu menjadi  terhambat sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun