Mohon tunggu...
Fathan Muslimin Alhaq
Fathan Muslimin Alhaq Mohon Tunggu... Content Writer

Anak pesisir pantai selatan yang memiliki hobi berkelana di kota orang. Berkeinginan untuk berbagi informasi tentang Indonesia sebagai bentuk kontribusi saya sebagi anak muda kepada Indonesia dalam hal penyebaran informasi yang nyata tanpa asumsi semata.

Selanjutnya

Tutup

Financial

JNE: Dari Garasi ke Gurita Logistik

21 April 2025   06:30 Diperbarui: 20 April 2025   21:37 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusirasi JNE | Dokumen Pribadi 

Alih-alih panik melihat lonjakan volume, JNE mengubah pola kerja jadi lebih agile. Teknologi memang penting, tapi adaptasi sosial jauh lebih menentukan.

JNE membuka ruang kolaborasi dengan seller lokal, memfasilitasi pelatihan digital, bahkan bikin event JNE Loyalty Card Festival untuk menguatkan komunitas bisnis kecil.

Banyak pelaku UMKM menyebut JNE bukan cuma partner logistik, tapi juga mentor bisnis. Ini value yang jarang dimiliki oleh perusahaan ekspedisi lain.

Saat perusahaan lain sibuk membangun warehouse robotik, JNE fokus membangun hubungan antarmanusia. Strategi ini mungkin tak seksi di atas kertas, tapi terbukti efektif.

Membedah Strategi Anti-Mainstream

JNE tidak terjebak dalam kompetisi harga murah. Sebaliknya, JNE bermain di kualitas dan jaringan sosial.

JNE juga aktif membangun brand melalui narasi, bukan iklan masif. Contohnya, kampanye Ramadan, charity, hingga kolaborasi dengan komunitas seni.

Model ekspansi JNE sangat grassroots. Setiap agen punya kemandirian, tapi tetap terhubung dengan sistem pusat—mirip koperasi modern.

Pendekatan ini membuat JNE tahan guncangan, termasuk ketika banyak ekspedisi besar bangkrut karena beban operasional. Keunggulan terletak pada jaringan kecil yang hidup.

Bahkan di era serba digital, JNE tetap menjaga sentuhan humanis. Paket boleh digital, tapi relasi tetap analog.

Perjalanan yang Tak Pernah Lupa Akar

Banyak yang tak tahu, JNE punya sisi spiritual yang kuat. Sang pendiri, Johari Zein, bahkan membangun masjid dan sekolah dari keuntungan perusahaannya.

Visi bisnis JNE tak hanya soal revenue, tapi juga kontribusi sosial. Ini bukan strategi marketing, tapi filosofi perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun