Mohon tunggu...
Fathanah Al Zahra
Fathanah Al Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dari Tantangan hingga Peluang Perjalanan Sukses Usaha Bebek Petelur.

23 Maret 2025   21:39 Diperbarui: 23 Maret 2025   22:48 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber: Susi febrianti

Fathanah Al Zahra

(Prodi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di banyak negara, termasuk Indonesia. Dengan perannya yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, UMKM menjadi simbol inovasi, kemandirian, dan daya saing masyarakat. Meski menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan modal dan akses ke teknologi, UMKM terus berkembang melalui kreativitas dan semangat juang para pelakunya. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang pentingnya peran UMKM, peluang yang bisa dimanfaatkan, serta strategi untuk menghadapi tantangan di era globalisasi.

UMKM di sektor telur bebek berpotensi besar untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Dengan modal yang relatif terjangkau dan permintaan pasar yang terus meningkat, UMKM telur bebek dapat menjadi solusi ekonomi kreatif yang mendukung kemandirian serta keberlanjutan usaha. Selain itu, inovasi produk olahan telur bebek seperti telur asin mampu memperluas pasar dan menciptakan daya saing tinggi di era modern.

Salah satu UMKM yang ada di Sumatera Barat adalah ternak bebek petelur, ternak bebek petelur tersebut  terletak di Kecamatan Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ternak  bebek petelur ini telah berdiri sejak tahun 2024. Usaha ini dikelola oleh bapak  Mulyadi Al Bustami dan dibantu dengan satu karyawan. Bapak Mulyadi mulai membuat kandang pada bulan Maret 2024. Bebek masuk kandang pada usia 3 bulan, pada umur tersebut bebek belum bisa bertelur, bebek baru mulai bertelur pada umur 7 bulan. Saat ini bapak mulyadi telah memiliki 370 ekor bebek dengan luas kandang 12x14 m. Telur yang dihasilkan lebih kurang 280 butir perhari. Pada umumnya bebek bertelur setiap hari atau bisa sekali dalam dua hari.

Sebagai pemula bapak Mulyadi tentu memiliki kesulitan dalam berternak  bebek petelur karena baru pertama kali melakukan ternak ini jadi beliau kurang memiliki pengalaman. "Bebek-bebek ini gampang stress jadi pengelolaan nya harus intensif dan penuh dengan rasa kasih sayang," ujar bapak Mulyadi. Sejauh ini bebek yang mati berjumlah 14 ekor dari 370 ekor bebek yang di milikinya. Memulai usaha ternak bebek petelur ini bisa tampak menantang namun, ada kemungkinan besar akan berhasil jika dilakukan dengan cara yang tepat. Kelebihan dari ternak  bebek petelur yaitu memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan telur ayam, sedangkan kekurangan nya adalah ternak  bebek petelur lebih sulit di bandingkan ternak ayam petelur. Bapak Mulyadi menjual telur bebek di sekitar Kota Padang dan Kota Solok dengan harga paling murah Rp.65.000 - Rp.70.000 pertigapuluh butir tergantung kualiatas telur yang dihasilkan.

Cara menjual produk agar memperoleh keuntungan yang lebih, bapak Mulyadi memotong jalur distribusi seperti dari produsen langsung ke pemakai akhir seperti penjual teh telur, bandrek, dll, karena harga yang didapatkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan menjual ke grosir. Pada saat ini bapak Mulyadi tidak terlalu fokus menjual produknya ke grosir.

Bapak Mulyadi mengaku memilih ternak bebek petelur karena keuntungan yang didapat jauh lebih besar dibandingkan dengan ternak ayam petelur. Bapak Mulyadi memiliki strategi untuk kedepannya yaitu memaksimalkan jumlah telur dengan cara memberi makan yang lebih baik dan memelihara kondisi kandang yang bersih serta merawat bebek dengan lebih baik lagi.

Padang, 18 Maret 2025

                    

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun