Dear Diary,
Beberapa hari ini saya memang meliburkan diri menulis, karena kecewa berat (sangat) akan artikel-artikel saya yang tayang di Kompasiana berpindah ke beranda tetangga. Beranda tetangga dengan sigap, hup! menangkap artikel-artikel yang fresh from oven. Masih panas-panas sudah dimakan saja.Â
Beberapa sahabat Kompasianer juga mengeluhkan hal serupa. Saya sudah mengirim pesan lewat Whatsapp dan email kepada Kompasiana, namun tidak ada tanggapan. Seperti terdahulu juga, saya harus usaha sendiri untuk hal ini.
Pada bulan Mei 2021, puisi saya "Doa untuk Palestina" disalin ulang oleh blog SG dan sudah saya adukan ke Aduan Konten Kominfo dan akhirnya dihapus dari Blog SG tersebut. Saya pikir tidak akan terulang lagi.Â
Tiba-tiba saya browsing, saya menemukan (lagi) 14 artikel di blog SG. Ya ampun, blog ini seperti blog kloning dari Kompasiana. Â Artikel-artikel di Kompasiana disalin ulang ke blog SG. Walaupun mencantumkan nama penulis, tapi tidak mencantumkan sumber artikel. Ini namanya perampasan, penulis sangat dirugikan.Â
Artikel-artikel milik saya diantaranya bisa dilihat di gambar berikut.
Saya menunggu tanggapan dari Kompasiana, namun tak kunjung ada maka saya mulai membuat pengaduan kepada Kominfo tanggal 3 Agustus 2021, ini linknyaÂ
Sahabat kompasianer bisa daftar menggunakan email dan log in membuat pengaduan. Â Didalam aduan kita mencantumkan link artikel kita yang disalin (palsu) dan juga link artikel kita di Kompasiana (asli), kemudian isi alasan aduan kita beserta screenshoot artikel yang disalin tersebut.Â
Karena jumlah artikel saya ada 14 artikel yang disalin, saya membagi jadi 3 aduan.Â
Aduan Konten Kominfo ini menanggapi dengan cepat, kita bisa cek status laporan dari status diverifikasi, status diterima dan disetujui. Aduan konten yang saya ajukan tanggal 3 Agustus 2021 akhirnya 14 artikel saya di blog SG sudah hilang atau sudah dihapus tanggal 4 Agustus 2021 (malam ini). Bahkan blog SG juga lenyap dari peredaran. Walaupun beberapa masih ada dalam mesin peramban karena tersimpan data lama, tapi ketika kita klik blog SG tidak akan muncul. Tapi tidak menutup kemungkinan akan ada blog kloning lainnya.
Ah lebay, nama penulis jelas dicantumkan pada artikel, begitu mungkin komentar pemirsa. Setiap orang punya pendapat, pemikiran maupun sikap. Untuk saya beginilah sikap atau tindakan yang saya ambil. Jangan bilang saya tidak mau berbagi, "berbagi" itu di jalan yang benar. Â
Baiklah diary, setidaknya cita-cita masa kecil saya menjadi detektif sudah terlaksana dengan baik. Mari kita menyelamatkan karya kita masing-masing. Tetap sehat dan semangat sahabat Kompasianer, salam hangat.Â
FS, 04 Agustus 2021