Mohon tunggu...
Faatima Seven
Faatima Seven Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Moody

Loves writing. Founder and Writer at Asmaraloka Publishing http://ayreviuyu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rizal Ramli Harapan Para Nasionalis Dampingi 08

5 Agustus 2018   12:53 Diperbarui: 5 Agustus 2018   15:31 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Pertemuan Pulau Dua

PULAU Dua mencatat sebuah momen  yang layak  ditinta merahi. Di sini, Rabu 1 Agustus 2018, para aktifis gerakan nasionalis mengukuhkan tekad untuk bersama-sama berbuat demi menyelamatkan bangsa yang sedang sangat memprihatinkan  secara keseluruhan.  Dalam forum Gerakan Kritis 100 Tokoh Nasional dan Mantan Aktifis Mahasiswa itu, Dr.Rizal Ramli  alias RR mengemukakan kekhawatirannya dari perspektif ekonomi secara riil. Menurutnya, saat ini yang dilakukan pemerintah adalah Menggali Lubang Untuk Menutup Jurang. Sebuah personifikasi yang terdengar sangat sia-sia dan mission impossible. 

"Dari dua tahun lalu saya sudah katakan bahwa ekonomi  akan mengalami krisis berat dan serius. Tetapi para Menteri  rezim membantahnya. Bahkan mereka  menganggap saya gila. Padahal dua indikator penyebabnya bisa saya lihat sangat jelas sekali, yakni satu, menumpuknya utang yang sangat besar sekali. Kedua, penghasilan perkapita sangat rendah. Itu adalah indikator kuat," tegas RR.

Secara rasional, RR tak melihat isu apapun yang menjadi pemicu kehancuran bangsa ini kecuali ekonomi yang limbung. Gesekan  SARA dan sosial hanya topik isu yang dipolitisir demi menutupi pelaksanaan ekonomi yang tidak profesional dan tidak berpengalaman. Saat ini Indonesia tak lagi memiliki bantalan ekonomi.  "Rezim ini tak punya konsep dalam melaksanakan perekonomian yang sehat. Mereka tak punya ide dan tak punya solusi untuk memecahkan masalah. Dua solusi yang dilakukan rezim  tetapi  tidak solutif sama sekali adalah, minjem atau naikkan harga sehingga memicu gaya tribalisma yakni bagi-bagi kekuasaan. Kalau kepemimpinan kita seperti  ini, jangan ngimpi kita bisa menghadapi dan mematahkan invasi dari Cina dan Amerika!"

Maka menurut RR, sudah saatnya kita semua rakyat dari  berbagai elemen untuk bangkit dan berjuang menyelamatkan bangsa ini,  "Mari kita bikin Gerakan Penyelamatan Indonesa."

img-20180805-121416-913-jpg-5b66b33bd1962e5b181dfef6.jpg
img-20180805-121416-913-jpg-5b66b33bd1962e5b181dfef6.jpg
Seruan itu diamini penuh gegap gempita oleh massa yang memadati ruang terbatas di Pulau Dua, Senayan. Peserta  yang semula hanya diprediksi   100 orang undangan itu ternyata melimpah ruah hingga 200an. Semuanya menyambut semangat seruan Rizal Ramli. Hal senada juga dikukuhkan oleh WaKetum Gerindra, Dr. Ferry Juliantono yang mengamini seluruh statemen RR. Bahkan menurutnya, ia sangat besyukur RR mengundurkan dari kabinet rezim semata demi mempertahankan prinsip.  "Beruntung RR keluar dari kabinet Jokowi dan sekarang  aktifitasnya mengepret- ngepret rakyat," kata Ferry yang disambut riuh dan gelak tawa karena mafhum  yang dikatakannya.

Menurut Ferry, kondisi negara saat ini memang salah urus. "Cadangan devisa berkurang dan utang menumpuk, itu realitas yang sangat mengkhawatirkan."  Lebih detail, Ferry juga melihat situasi ini sebagai sebuah pengkhianatan elit kekuasaan terhadap perekonomian negara.  "Mereka  adalah rampok. Di desa-desa  sekarang ini  yang berkuasa adalah para tengkulak. Nilai tukar pertanian dan posisi petani sekarang sangat rendah sekali. Terendah  sepanjang sejarah. Bahkan Karawang yang dulu merupakan lumbung beras, sekarang menjadi  tak stabil sekali. Maka tak ada yang   bisa kita lakukan kecuali mari kita galang gerakan penyelamatan bangsa sebelum bangsa hancur sama sekali," teguhnya.  

Senada dengan RR dan Ferry, tokoh nasionalis perempuan Rachmawati Soekarnoputeri  juga melihat bahwa krisis ekonomi saat ini memang sangat  memprihatinkan tetapi  kita tak boleh tetap diam dan terpaku. "Kita harus mencari solusi," tandasnya. Ia mengaku senang melihat rakyat dan berbagai kalangan mulai bangkit kesadaran sehingga ia tidak merasa sendirian dalam perjuangan jaman kini. "Bu Rachma tidak sendirian lagi kini. Kami bersamamu," tandas Ferry Juliantono meyakinkan.

Hal yang paling menyedihkan dan menyakitkan, menurut Rachmawati, sekarang ini  justeru banyak kalangan kita yang menjadi pendukung dan  pembela obligor alias pemgkhianat. Adapun SBP alias Sri Bintang Pamungkas yang sepanjang sejarah reformasi selalu paling semangat dan tak pernah surut  melawan kekuasaan, ia meyakini bahwa akan terjadi sebuah peristiwa besar yang tidak menutup kemungkinan menjadi penyebab jatuhnya rezim. "Jika ini terjadi, saya harap bahwa RR yang tidak punya partai bisa naik. Mudahan," cetusnya sambil menoleh RR dan langsung disambut seruan dan tepukan tangan audiens.

Di saat yang sama, Jenderal Sudrajat yang sangat paham geopolitik karena latarbelakangnya yang militer, menyampaikan kekhawatiran yang sangat situasional. Saat ini masyarakat Indonesia memang telah dan sangat  terbelah. Dan itu adalah fakta. "Dan itu harus diselamatkan," tandasnya.

Sebagai mantan Duta Besar Indonesia untuk Hongkong periode 2005-2006, Jenderal Sudrajat pernah dibisiki tokoh Cina, "Pak, berapa saya harus bayar untuk bisa menjadi warga negara Indonesia? Indonesia itu sangat indah dan kaya. Sangat menarik. Pertanyaan ini membuat saya berpikir bahwa kita memang HARUS SELAMATKAN INDONESIA."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun