Mohon tunggu...
Fasya YunikaTsaniya
Fasya YunikaTsaniya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim PKM-AI dari FPBS UPI: Angkat Isu Representasi Dewan Perwakilan Rakyat dalam Wacana Video Bintang Emon

20 September 2021   15:37 Diperbarui: 20 September 2021   15:49 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa, 29 Juni 2021 Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan mengumumkan peraih insentif karya tulis PKM Artikel Ilmiah (AI) dan PKM Gagasan Tertulis (GT) setelah dilakukannya serangkaian proses seleksi. Program yang digelar tiap tahun ini bertujuan memandu mahasiswa menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, serta menumbuh kembangkan minat dan kemampuan menulis ilmiah mahasiswa.

Tim PKM-AI Universitas Pendidikan Indonesia dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) kembali mencetak prestasi di bidang kemahasiswaan sebagai peraih insentif PKM-AI Tahun 2021. Hanya dua tim yang berhasil meraih insentif PKM-AI Tahun 2021 di FPBS. Tim ini lebih tepatnya dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 

Salah satunya adalah tim PKM-AI yang diketuai oleh Fasya Yunika Tsaniya (angkatan 2018). Tim ini beranggotakan empat orang, di antaranya Dya Nurwahyuni (angkatan 2018), Shisi Khoiria Anjani (angkatan 2018), Sarbi (angkatan 2019), dan terdapat satu anggota dari Program Studi Pendidikan Sosiologi yakni Fairuz Akhiarul Anam (angkatan 2019). Selama proses penelitian, tim PKM-AI ini didampingi oleh seorang dosen yaitu Dr. Mahmud Fasya, S.Pd., M.A.

Tim PKM-AI ini mengangkat isu representasi Dewan Perwakilan Rakyat di dalam salah satu video Bintang Emon, artis pelawak Stand Up Comedy. Maka lahirlah judul untuk PKM-AI yakni “Representasi Dewan Perwakilan Rakyat dalam Wacana Video Bintang Emon yang Berjudul Ingin Jadi Rakyat yang Baik (Analisis Wacana Kritis)”. 

Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh penggunaan bahasa di kalangan masyarakat yang sudah sangat luas terutama melalui media elektronik dan kemudian diunggah melalui media sosial. Saat ini, apapun bisa dengan mudah diunggah ke media sosial. Begitu pun video yang diunggah Bintang Emon pada 9 Oktober 2020. Video tersebut menarik banyak perhatian warganet Indonesia karena membahas beberapa keresahan terhadap pemerintah (Dewan Perwakilan Rakyat).

Tim peneliti melakukan penelitian tersebut dengan melihat wacana yang dibangun Bintang Emon melalui media sosial Instagram dan Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur teks kebahasaan dalam video Bintang Emon, dan untuk mengetahui kognisi sosial berdasarkan teks lisan dalam video Bintang Emon.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis/CDA) dengan model analisis wacana kritis Van Dijk. Data dikumpulkan dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis struktur dalam analisis wacana lisan pada video Bintang Emon yang berjudul Ingin Menjadi Rakyat yang Baik menurut kajian Van Dijk tersebut telah sejalan dengan tiga struktur wacana (struktur makro, supra, dan mikro) dan kognisi sosial. Sehingga teori model analisis wacana kritis Van Dijk bisa menentukan kognisi sosial dan analisis sosial berdasarkan teks lisan dalam video Bintang Emon yang sebelumnya melalui analisis struktur makro.

Bintang Emon menyampaikan keresahannya dengan teks lisan yang secara tidak langsung ditunjukkan kepada pemerintah berdasarkan kondisi sosial pada saat ini dikarenakan kinerja pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat, juga dikaitkan dengan isu-isu sosial yang sedang hangat, seperti isu UU ITE dan adanya COVID-19. Dengan model analisis wacana kritis ini, diharapkan dapat membuka pikiran masyarakat agar lebih berani mengungkapkan pikiran untuk hal-hal yang memang baik dan bermanfaat untuk kenyamanan dan keamanan negara ke arah yang lebih baik. Namun, harus sesuai norma-norma dan aturan yang berlaku.

Berikut beberapa tips dan trik untuk mengikuti PKM-AI hingga berhasil lolos sebagai peraih insentif: (1) memiliki niat yang kuat; (2) angkat tema atau isu yang sedang hangat terjadi; (3) membangun hubungan positif dengan anggota tim; (4) bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang diberikan; dan (5) jangan malas melakukan revisi atau perbaikan setiap harinya.

Semoga semakin banyak karya yang dihasilkan oleh anak bangsa setiap harinya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun