Mohon tunggu...
Fasena Sperenza
Fasena Sperenza Mohon Tunggu... Lainnya - sebait kisah Benua Etam

ini adalah sebait kisah... tentang hidup dan kehidupan... Benua Etam....

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menuai Manfaat dari "Sisanya" Sapi

2 November 2020   11:41 Diperbarui: 2 November 2020   12:05 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sapi adalah salah satu jenis hewan ternak yang banyak di ternakkan oleh masyarakat Indonesia. Kepoluleran sapi sebagai hewan ternak dikarenakan nilai ekonomis hewan ini semakin tinggi dari waktu ke waktu.

Di samping itu dalam pemeliharaannya juga tidak terlalu sulit karena bisa dibarengi dengan berbagai aktivitas lainnya misal berkebun, menggarap sawah dll. Secara umum hewan ini bisa dinyatakan sebagai salah satu bentuk investasi hidup yang layak untuk diperhitungkan.

Selain bisa menjadi obyek investasi, tidak semua orang menyadari bahwa kotoran sapi juga bisa memberikan manfaat ekonomis untuk menambah pendapatan rumah tangga. Apalagi di tengah kondisi saat ini dimana semua aktivitas yang banyak dilakukan di rumah membuat aktivitas pertanian pun mulai dilirik banyak pihak, salah satu contoh berkembangnya trend budidaya tanaman hias.

Budidaya tanaman hias saat ini tidak hanya memerlukan modal dalam penyediaan bibit/benih namun yang juga paling penting adanya penyediaan pupuk sebagai nutrisi tanaman. Saat pupuk kimia memiliki tingkat harga yang tidak murah, maka sebagai alternatif pupuk kandang pun menjadi pilihan yang tepat.

Pupuk kandang dari yang berasal dari ternak sapi merupakan saatu dari jenis pupuk kandang yang baik dan bermanfaat bagi tanaman. Untuk itu saat ini perternak mulai harus melihat sisi lain dari "investasi hidup" yang dimilikinya.

Sebab dalam pembuatan pupuk dari kotoran sapi tidaklah hanya bercerita tentang proses mengumpulkan kotoran sapi, tapi lebih dari itu agar kotoran sapi bisa menjadi pupuk maka ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh peternak. Dilansir dari aktivitas bimbingan teknis yang dilakukan oleh tim BPTP Kaltim, maka berikut beberapa tahapan dalam pembuatan pupuk dari kotoran sapi :

  1. Bahan yang dibutuhkan yaitu kotoran sapi (baiknya yang sudah kering, dan sudah beberapa minggu di biarkan);  jerami padi (cacah) ; EM4, dan terpal atau bahan lain untuk penutup.
  2. Perbandingan antara kotoran sapi dengan jerami padi, 70 : 30 ( misal : 70 kg kotoran sapi : 30 kg jerami padi)
  3. Menggunakan EM4 terlebih dahulu dengan larutan gula (3-4 sendok gula untuk 1,5 liter air) lalu ditambahkan 2-3 sendok EM4, kocok dan dibiarkan semalaman.
  4. Pencampuran kotoran sapi dengan jerami cacah dan diaduk sampai merata, kemudian hamparkan campuran tersebut dan disirami secara perlahan dengan larutan EM4.
  5. Setelah itu, ditutup campuran bahan tersebut dengan terpal dan diberi beban di sekitar terpal agar tidak mudah terbuka.
  6. Setiap 3-4 hari dilakukan pengadukan membantu proses pemasakan pupuk.
  7. Kompos jadi bila suhu sudah stabil (tidak tinggi) lebih kurang membutuhkan waktu 3 minggu dari sejak proses penutupan.

Setelah proses tersebut selesai maka pupuk siap untuk dikemas dan digunakan. Adapun untuk pemasaran, peternak bisa memanfaatkan media sosial yang tidak membutuhkan biaya tambahan. Jadi., yukkk mari mulai berpikir untuk menuai manfaat lain dari  "sisa" nya sapi...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun