Mohon tunggu...
Faruq Abdul Quddus
Faruq Abdul Quddus Mohon Tunggu... Penulis - Direktur Fata Institute

Seorang Content Writer, Praktisi Dakwah Digital, Penggiat Studi Islam, Filsafat dan Bahasa. Suka Nulis, Ngoleksi Buku dan Traveling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Cinta: Dari Pandangan Barat sampai Perspektif Islam

15 Juni 2023   06:37 Diperbarui: 15 Juni 2023   16:17 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam memiliki hubungan yang kompleks dengan filsafat. Terdapat dua aliran utama dalam tradisi intelektual Islam: aliran yang mengadopsi filsafat Yunani dan berusaha menyelaraskan pemikiran filsafat dengan ajaran Islam (misalnya, aliran Falasifah seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina), serta aliran yang skeptis atau menolak filsafat Yunani dan lebih fokus pada pemahaman teologis dan mistik dalam Islam (misalnya, aliran Kalam dan Sufisme). Pendekatan-pendekatan ini mempengaruhi cara pandang terhadap filsafat cinta dalam Islam.

Cinta memiliki peran penting dalam Islam dan dianggap sebagai kekuatan yang kuat dalam hubungan antara manusia dan Tuhan, serta antara manusia dengan sesamanya. Cinta dalam Islam seringkali dikaitkan dengan cinta kepada Allah (mahabbah) dan cinta kasih sayang (rahmah).

Cinta kepada Allah adalah aspek penting dalam ibadah Muslim. Muslim dipanggil untuk mencintai Allah dengan sepenuh hati, menghormati-Nya, dan menjalin hubungan yang intim dengan-Nya. Cinta kepada Allah juga melibatkan penghormatan kepada ajaran-ajaran-Nya dan mengikuti jalan yang Dia tunjukkan.

Sedangkan Cinta kasih sayang (rahmah) adalah nilai sentral dalam Islam. Muslim diperintahkan untuk mencintai sesama manusia, merawat mereka, dan memperlakukan mereka dengan keadilan dan kedermawanan. Cinta kasih sayang juga melibatkan belas kasihan terhadap makhluk hidup lainnya dan lingkungan alam.

Islam mengatur hubungan manusia dalam berbagai konteks, termasuk perkawinan dan keluarga. Dalam konteks cinta dan hubungan intim, Islam mengajarkan pentingnya kesetiaan, saling pengertian, dan sikap hormat antara pasangan suami istri. Cinta dalam perkawinan dipandang sebagai ikatan yang diikat oleh Allah, yang didasarkan pada cinta, kasih sayang, dan saling menghargai.

Pandangan Islam tentang filsafat cinta menekankan hubungan yang dalam antara cinta kepada Allah, cinta kasih sayang antara sesama manusia, cinta dalam perkawinan dan keluarga, serta keterkaitan cinta dengan moralitas dan etika yang tinggi. Cinta dalam Islam bukan hanya perasaan, tetapi juga mencakup tindakan nyata yang memperkuat ikatan sosial dan membawa berkah bagi individu dan masyarakat.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun