Mohon tunggu...
Farros Asadudin Milzam
Farros Asadudin Milzam Mohon Tunggu... Mahasiswa

Teknik Informatika 22 - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

IT Governance: Strategi Membangun Keamanan dan Efisiensi TI yang Berkelanjutkan

7 Maret 2025   15:54 Diperbarui: 7 Maret 2025   15:54 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IT Governance di Era Digital (Sumber : Freepik.com)

IT Governance: Strategi Membangun Keamanan dan Efisiensi TI yang Berkelanjutkan

Mengapa IT Governance Menjadi Kebutuhan Esensial di Era Digital? 

Dalam era digital yang semakin kompleks, teknologi informasi (TI) bukan lagi sekadar alat bantu operasional, melainkan tulang punggung strategis bagi organisasi. Namun, seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada TI, muncul pula risiko-risiko baru---mulai dari kebocoran data, serangan siber, hingga kegagalan sistem yang berakibat fatal bagi bisnis. Inilah mengapa IT Governance (Tata Kelola TI) menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan.

IT Governance bukan hanya tentang memastikan sistem berjalan dengan baik, tetapi juga bagaimana TI mendukung tujuan bisnis secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Konsep ini lahir dari kesadaran bahwa TI bukan sekadar aset teknis, melainkan bagian dari strategi perusahaan yang harus diatur dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, seperti akuntabilitas, transparansi, dan manajemen risiko.

Di banyak organisasi, kegagalan dalam menerapkan IT Governance sering kali berakar pada kesalahpahaman bahwa pengelolaan TI hanya menjadi tanggung jawab tim IT. Padahal, tanpa keterlibatan manajemen puncak dan pemangku kepentingan lainnya, risiko kehilangan kendali terhadap TI menjadi sangat tinggi. Bayangkan sebuah perusahaan yang tidak memiliki standar dalam pengelolaan data pelanggan. Jika terjadi kebocoran informasi, siapa yang harus bertanggung jawab? Tanpa IT Governance yang jelas, hal ini akan menjadi bola panas yang sulit dikendalikan.

Salah satu framework yang sering digunakan dalam IT Governance adalah COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies), yang membantu organisasi dalam menyelaraskan TI dengan tujuan bisnisnya. Framework lainnya seperti ITIL (Information Technology Infrastructure Library) lebih menitikberatkan pada pengelolaan layanan TI agar lebih terstruktur dan responsif terhadap kebutuhan bisnis.

Namun, sebaik apa pun framework yang diterapkan, tanpa komitmen organisasi untuk menjalankan IT Governance dengan disiplin, manfaatnya tidak akan terasa. Banyak perusahaan yang mengadopsi berbagai framework tetapi gagal dalam implementasi karena hanya mengejar kepatuhan administratif tanpa benar-benar memahami nilai strategis dari tata kelola TI.

Maka, pertanyaan yang seharusnya kita ajukan bukanlah "Apakah kita butuh IT Governance?" tetapi "Bagaimana kita menerapkan IT Governance dengan efektif?" Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan apakah TI menjadi aset strategis yang memberikan nilai tambah atau justru menjadi beban dengan risiko tinggi.

Menerapkan IT Governance: Tantangan dan Solusi

Meskipun urgensi IT Governance semakin diakui, implementasinya di banyak organisasi masih menghadapi tantangan besar. Salah satu hambatan utama adalah resistensi terhadap perubahan. Banyak pihak dalam organisasi, terutama di tingkat operasional, melihat IT Governance sebagai beban tambahan yang membatasi fleksibilitas mereka. Padahal, jika diterapkan dengan benar, tata kelola TI justru meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko operasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun