Wonosantri, Inspirasi Pemberdayaan UMKM Berbasis Potensi Lokal dan Lingkungan di Dusun Bodean Krajan, Desa Toyomarto, Singosari, Malang
Pada tanggal 24 Desember 2024, tim KKM kami berkesempatan mengunjungi Wonosantri, sebuah perkumpulan berbasis di Dusun Bodean Krajan, Desa Toyomarto, Singosari, Kabupaten Malang. Kunjungan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kiprah Wonosantri sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat di bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi. Di sana, kami bertemu dengan Bapak M. Ali Machrus, Sekretaris Umum Wonosantri, yang berbagi cerita tentang sejarah, visi, dan program-program yang telah dan sedang dijalankan.
Wonosantri berasal dari kata "Wono" yang berarti hutan, dan "Santri" yang menggambarkan individu dengan semangat belajar dan keikhlasan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Didirikan dengan legalitas formal sejak tahun 2020 melalui Keputusan Kementerian Hukum dan HAM RI, Wonosantri kini memiliki anggota aktif sebanyak 153 keluarga dengan luas lahan garapan mencapai 133 hektare. Fokus utamanya meliputi kegiatan pertanian, konservasi alam, edukasi, hingga pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Motto mereka, "Ikhtiar sebagai Doa Lahiriyah dan Doa sebagai Ikhtiar Batiniah," menjadi landasan setiap langkah yang diambil. Wonosantri tidak hanya menjadi wadah untuk kolaborasi lokal tetapi juga membuka diri terhadap kemitraan dengan institusi nasional dan internasional untuk mendukung kemajuan komunitas.
Wonosantri menjalankan berbagai program inovatif yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Salah satu fokus utamanya adalah pengelolaan kopi, mulai dari budidaya, pascapanen, hingga pengolahan dan pemasaran. Produk unggulan mereka adalah Kopi Arabika Specialty dengan merek "Le Mar" (Lembah Arjuno), yang telah mendapatkan pengakuan di tingkat nasional. Selain itu, mereka juga memproduksi kopi robusta dan arabika untuk pasar lokal.
Program "Edukopi" menjadi salah satu inisiatif unggulan Wonosantri. Program ini dirancang untuk memberikan edukasi tentang kopi dari hulu ke hilir, termasuk pelatihan, praktik, dan wisata edukasi. "Edukopi" telah menarik perhatian akademisi, mahasiswa magang, serta pelaku industri dari dalam dan luar negeri, termasuk negara seperti Jerman, Australia, dan Malaysia.
Selain itu, Wonosantri juga aktif dalam kegiatan konservasi lingkungan, seperti penanaman pohon untuk menjaga kelestarian alam di sekitar Desa Toyomarto. Kolaborasi dengan komunitas pemuda setempat, seperti PAC GP Ansor Singosari dan Remaja Masjid Jami' Toyomarto, turut memperkuat program-program lingkungan yang mereka jalankan.
Kunjungan kami mengungkap bagaimana Wonosantri menjadi penggerak utama dalam mengembangkan potensi lokal. Salah satu daya tarik utama adalah keberhasilan mereka mengintegrasikan pengelolaan sumber daya alam dengan pemberdayaan masyarakat. Program "Edukopi" misalnya, tidak hanya berfungsi sebagai media pembelajaran tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan komunitas melalui sektor pariwisata.
Namun, Wonosantri juga menghadapi tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur untuk mendukung pengolahan kopi skala besar dan perlunya perluasan jaringan pemasaran. Kendati demikian, semangat kolaborasi mereka dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan lembaga akademik, menjadi kekuatan yang membantu mengatasi hambatan tersebut.
Rencana mereka untuk membentuk koperasi menjadi langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan usaha dan meningkatkan skala produksi. Dengan koperasi, Wonosantri berharap dapat lebih terorganisasi dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Wonosantri telah mengukir berbagai prestasi yang membanggakan. Di antaranya adalah:
Juara 1 Lomba Wana Lestari Tingkat Nasional Kategori Kelompok Tani Hutan (2023).
Juara 1 Lomba Kinerja Kelompok Tani Hutan Terbaik Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur (2023).
Nilai cupping tertinggi nasional pada acara William Edition X SUJI (2021).
Juara ke-3 lelang kopi tertinggi nasional kategori Arabika Specialty oleh Specialty Coffee Association of Indonesia (2018).
Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen Wonosantri dalam menjaga kualitas produk dan keberlanjutan lingkungan.
Wonosantri mengajarkan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak hanya tentang memberikan bantuan tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung kemandirian. Dengan memanfaatkan potensi lokal, Wonosantri berhasil membangun komunitas yang tidak hanya mandiri secara ekonomi tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan pendidikan.
Kunjungan ini memberikan pelajaran penting bagi kami sebagai mahasiswa. Kami menyadari bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil, seperti yang dilakukan oleh Wonosantri. Kami berharap, semangat dan dedikasi mereka dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Indonesia untuk terus berinovasi dan memberdayakan masyarakat sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI