Mohon tunggu...
Farrel Sandya
Farrel Sandya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siapakah yang Mewarisi Kecerdasan pada Anak Melalui Mitokondria?

25 Agustus 2017   21:13 Diperbarui: 25 Agustus 2017   21:51 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-Sebagian besar mtDNA membawa gen yang berfungsi dalam proses respirasi sel.

-MtDNA memiliki laju mutasi yang lebih tinggi daripada DNA nukleus, yaitu sekitar 10-17 kali DNA nukleus.

Lalu, setelah kita sudah mengenal organel power housedengan lebih dalam, lantas apa jawaban sebenarnya dari pewaris mitokondria yang ada di dalam tubuh kita? Proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sel sperma akan menjawab pertanyaan sebelumnya.

Apa hubungan antara proses fertilisasi sel ovum oleh sel sperma dengan pewarisan mitokondria?

Fertilisasi merupakan proses penyatuan materi genetik yang dibawa oleh sel sperma dan juga sel ovum. Fertilisasi terjadi di saluran telur atau tuba fallopii. Sel sperma dan ovum keduanya merupakan sel haploid (mengandung setengah kromosom dari genom suatu spesies. Kromosom manusia berjumlah 46, masing--masing sel gamet membawa 23 kromosom. Penyatuan dua sel gamet tersebut menghasilkan sebuah sel diploid yang disebut dengan zigot. 

Dari zigot inilah cikal bakal manusia akan berkembang. Sel--sel sperma akan bersaing untuk menembus lapisan ini dengan melepaskan enzim akrosomnya. Ketika satu sel sperma telah berhasil menembus membran sehingga inti sel sperma masuk ke dalam sel ovum, maka dengan responsif sel telur akan membentuk lapisan membran fertilisasi yang disebut dengan zona pellusida. Lapisan ini dapat diibaratkan sebagai parit yang berfungsi mencegah polispermi. Polispermi adalah pembuahan oleh lebih dari satu sperma. Oleh karena itu, fertilisasi hanya akan menyatukan satu inti sel sperma dan sel ovum.

Sel Sperma bertemu dengan Sel Ovum
Sel Sperma bertemu dengan Sel Ovum
Saat sel sperma masuk ke sel telur, bagian dari ekor sperma yang menjadi alat geraknya akan dilepaskan. Padahal mitokondria di sel sperma paling banyak terletak di bagian ekornya karena bagian ini berfungsi sangat aktif sebagai alat gerak yang pastinya membutuhkan banyak energi (ATP). Yang menjadi masalah adalah mitokondria dari sel sperma hanya sedikit yang terbawa masuk atau bahkan tidak sama sekali. Walaupun mitokondria dari sel sperma bisa terbawa masuk, kemungkinan yang akan terjadi adalah mitokondria tersebut akan disangka sebagai makhluk asing oleh organel lisosom milik sel telur. 

Lisosomm merupakan organel yang bisa dikatakan hampir sama fungsinya seperti sel darah putih. Lisosom milik sel telur akan melakukan fagositosis (memakan) mitokondria milik sel sperma tadi. Sehingga tidak terjadi rekombinasi mitokondria milik ibu dan ayah. Jadi, bisa dikatakan bahwa ayah sama sekali tidak mewarisi mitokondrianya kepada keturunannya. MtDNA hanya diwariskan secara maternal (oleh ibu) kepada semua keturunannya. Hal ini tidak hanya terjadi pada manusia, namun juga pada makhluk tingkat tinggi lainnya.

Jika mitokondria yang ada di tubuh kita murni diturunkan oleh ibu, maka kecerdasan yang berasal dari ibu akan diturunkan kepada semua keturunannya.

Jika ada seorang ibu yang memiliki kecerdasan yang kurang, apakah anak-anaknya juga akan memiliki kecerdasan yang kurang pula?

Jawabannya adalah tidak benar. Sebelumnya sudah dibahas kecerdasan pada anak diturunkan oleh ibunya. Hanya saja hal ini tidak sepenuhnya kecerdasan mutlak hanya dari ibu. Dalam perkembangan anak saat lahir dan beranjak dewasa, tentu ada peran seorang ayah juga. Selain itu, faktor lingkungan juga ikut berperan dalam mewarnai sifat seseorang. Dalam ilmu biologi, fenotip yaitu sifat yang tampak merupakan kombinasi antara genetik dan lingkungan, jadi genetik tidak bersifat 100% mempengaruhi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun