Pak Amat terduduk lemas di pos rendah. Tiba-tiba airmatanya mengalir pelan. Ya Allah, kenapa aku harus mencemaskan hal-hal yang seharusnya tidak aku pikirkan karena Engkau pasti menjamin rejekiku, katanya di dalam hati. Ia menunduk agak lama di pos ronda itu. Setelah agak tenang, ia mendorong gerobaknya pelan, menuju ke rumahnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!