Meningkatkan Kemampuan Bahasa Daerah Melalui Cerita Rakyat Digital

Indonesia memiliki keragaman budaya yang tersebar luas di seluruh Nusantara, salah satunya yaitu bahasa. Indonesia merupakan negara multilingual yang memiliki berbagai ragam bahasa. Bahasa yang digunakan di Indonesia berbeda-beda tergantung daerah asalnya. 

Berdasarkan data dari petabahasa.kemdikbud.go.id, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah yang tersebar di seluruh provinsi. Namun seiring berkembangnya zaman, pengguna bahasa daerah di Indonesia mulai punah, terlebih dikalangan generasi muda.

Dikutip dari laman resmi Universitas Padjajaran, Cece Sobarna, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran, mengungkapkan jika ada anggapan bahwa menggunakan bahasa daerah merupakan simbol keterbelakangan dan juga kemiskinan. 

Jadi masyarakat yang berkomunikasi menggunakan bahasa daerah dianggap kuno dan tertinggal. Sedangkan masyarakat yang berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dianggap lebih modern. Lantas siapa yang akan melestarikan keragaman bahasa daerah kalau bukan generasi muda?

Seperti yang dikemukakan oleh (Tondo, 2009), bahwa kepunahan bahasa-bahasa daerah merupakan fenomena yang harus disikapi secara arif. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab dari kepunahan bahasa. Berikut dipaparkan beberapa faktor penyebabnya antara lain:
1.Faktor pengaruh bahasa mayoritas dimana bahasa daerah tersebut digunakan.
2.Faktor kondisi masyarakat penuturnya yang bilingual atau bahkan multilingual.
3.Faktor masuknya globalisasi.
4.Faktor migrasi (migration).
5.Faktor perkawinan antar etnik (intermarriage).
6.Faktor bencana alam dan musibah, juga dapat turut menjadi penyebab kepunahan sebuah bahasa.
7.Faktor kurangnya penghargaan terhadap bahasa etnik sendiri.
8.Faktor kurangnya intensitas komunikasi berbahasa daerah dalam berbagai ranah khususnya dalam ranah rumah tangga.
9.Faktor ekonomi, faktor ini secara tidak langsung turut pula menempatkan beberapa bahasa daerah dalam posisi di ambang kepunahan.
10.Faktor bahasa Indonesia.
Penyebab dari kepunahan bahasa daerah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari bahasa daerah itu sendiri. Untuk mengantisipasi semakin banyaknya bahasa daerah yang punah, pemerintah dan masyarakat perlu mengadakan kerja sama untuk melakukan langkah strategis. Salah satunya yaitu dengan mengenalkan cerita rakyat pada generasi muda. 

Cerita rakyat merupakan cerita yang dimiliki oleh hampir setiap daerah dan disampaikan oleh nenek moyang secara turun-temurun. Di setiap daerah memiliki cerita rakyatnya masing-masing seperti, Timun Emas dari Jawa Tengah, Bawang Merah dan Bawang Putih dari Yogyakarta, Keong Mas dari Jawa Timur dan lain-lain.

Cerita rakyat cocok untuk dijadikan sebagai upaya revitalisasi bahasa, karena alur ceritanya mudah dipahami dan melekat pada sosial kehidupan. Pesan moral yang terdapat pada cerita rakyat dapat menumbuhkan karakter pada generasi muda sehingga bisa meningkatkan berbahasa daerah. Pada zaman sebelum mengenal teknologi, cerita rakyat disampaikan dengan bahasa lisan. Namun di Era Globalisasi seperti sekarang ini, banyak cara yang bisa dilakukan untuk lebih mengenal cerita rakyat Nusantara, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital. Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita bisa menikmati cerita rakyat melalui audio visual animasi dan aplikasi.

Audio visual animasi, contohnya seperti film. Film mengenai cerita rakyat sudah sering ditampilkan di media televisi. Namun di Era Digital seperti sekarang ini, menikmati film lebih sering menggunakan gawai melalui berbagai aplikasi, misalnya yang paling populer yaitu melalui aplikasi YouTube. Di YouTube, pengguna bisa menikmati berbagai film cerita rakyat secara gratis bahkan bisa mengunduhnya untuk ditonton secara offline.

Aplikasi, banyak aplikasi cerita rakyat yang bisa diunduh di Play Store dan App Store, contohnya seperti aplikasi "Cerita Rakyat Nusantara oleh Annisa Cipta Informatika." Aplikasi ini tersedia untuk pengguna smartphone berbasis Android, banyak cerita-cerita rakyat Nusantara dari berbagai daerah yang bisa dinikmati. Setiap ceritanya terdapat teks dan narasi bacaan. Aplikasi ini juga menyediakan fitur dimana suara narasi bisa diganti dengan suara rekaman orang tua atau anak itu sendiri.

Aplikasi lainnya yaitu "Buku Cerita Dongeng Anak Indonesia Sebelum Tidur oleh Mumttaza Studio." Aplikasi ini menyediakan cerita dongeng anak bergambar. Aplikasi ini tergolong ringan karena hanya 6 MB. Buku cerita anak di sini berisi kumpulan cerita rakyat Nusantara yang dilengkapi gambar. Aplikasi ini tidak hanya menyediakan cerita rakyat bergambar, tetapi juga cerita dongeng legenda, dongeng fabel, serta aneka kisah kancil yang sangat disukai anak. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 50 ribu pengguna.

Selain dapat meningkatkan kemampuan berbahasa daerah, menikmati cerita rakyat dengan cara tersebut juga bisa meningkatkan kemampuan membaca pada generasi muda. Dimana telah diketahi bahwa di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis literasi. Menikmati cerita rakyat dengan media digital diharapkan bisa menjadi terobosan yang inovatif dan dapat mendukung upaya revitalisasi bahasa daerah yang ada di Indonesia serta dapat meningkatkan kemampuan bahasa daerah pada generasi muda, sehingga keragaman bahasa sebagai jati diri bangsa Indonesia tidak akan musnah dimakan zaman.