Mohon tunggu...
Faris Muhammad
Faris Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Saya adalah mahasiswa semester lima Program Studi Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia yang memiliki minat mendalam dalam analisis kebijakan, tata kelola, public speaking, dan public relations. Dengan latar belakang akademis yang berfokus pada kesehatan masyarakat, saya memiliki kemampuan analitis yang teruji dalam mengevaluasi dan mengembangkan kebijakan strategis yang berdampak. Selain itu, saya memiliki keahlian dalam menyampaikan ide secara efektif kepada berbagai audiens, serta mengelola komunikasi yang berorientasi pada pembentukan citra positif dan hubungan yang produktif dengan pemangku kepentingan. Aspirasi saya adalah meniti karir di bidang Human Resource Development (HRD) atau Public Relations, di mana saya dapat mengintegrasikan pemahaman yang mendalam tentang isu sosial dengan kemampuan komunikasi strategis untuk mendukung pengembangan organisasi dan meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat. Kombinasi kompetensi akademik dan keterampilan praktis ini mempersiapkan saya untuk menjadi profesional yang mampu memberikan kontribusi signifikan di bidang yang saya tekuni.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Dukun Bayi Masih Jadi Pilihan? Kontroversi yang Tak Kunjung Usai

15 Desember 2024   16:10 Diperbarui: 15 Desember 2024   16:56 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbok Reni, dukun beranak dari Desa Agrasunya, Cirebon.(Sumber foto: https://www.vice.com/id)

Wiyanti, W. (2018, November 30). Cerita Bidan NTT yang Tangani Pasien "Sisa" Dukun Beranak. DetikHealth; detikcom. https://health.detik.com/true-story/d-4324919/cerita-bidan-ntt-yang-tangani-pasien-sisa-dukun-beranak

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun