Mohon tunggu...
Faris Gibran
Faris Gibran Mohon Tunggu... -

I'm studying, beating drums, shooting ball, living life.. :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

US Domestic and Foreign Policy

6 Januari 2011   06:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Satu hal yang sangat terkait dengan prinsip Amerika Serikat. Prinsip tersebut adalah demokrasi. Mungkin, dapat dikatakan bahwa demokrasi adalah segalanya bagi AS. Demokrasi dianggap sebagai jalan kesuksesan peradaban AS dan merupakan jalan keluar bagi segala permasalahan yang ada di dunia. Masalah hak asasi manusia, keamanan, kestabilan politik, dan sebagainya, menurut AS dapat diselesaikan dengan jalan menerapkan demokrasi.

Dengan kepercayaan di atas, AS kemudian berusaha untuk menyebarkan prinsip ini ke seluruh dunia. Untuk menyebarkan prinsip ini, AS mengakomodasikannya dengan jalan pemilihan umum. System “one man, one vote” ini dipercaya merupakan representasi dari pemenuhan hak-hak warga Negara. Dan dengan pemilihan umum ini, warga Negara telah memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat untuk merealisasikannya.

Selanjutnya, demokrasi tentu berbicara tentang peran utama wakil rakyat di parlemen. Parlemen merupakan tempat utama penggodokan berbagai undang-undang, peraturan, dan kebijakan Negara. Di AS, senat dan kongres yang menjadi utama. Keluarnya undang-undang, peraturan, dan kebijakan Negara hanya dapat direalisasikan jika mendapat persetujuan dari kongres yang kemudian diteruskan ke senat.

Pada masa, pemerintahan George W. Bush, kebijakan-kebijakan yang bersifat “strike”, seperti penyerangan ke Afganistan dan Irak, telah mendapatka persetujuan dari parlemen. Parlemen AS, yang ada saat itu dikuasai Partai Republik, membuat kebijkan ini mudah direalisasikan. Akan tetapi, ketika Partai Demokrat mulai berkuasa, kebijakan-kebijakan Bush tidak bisa dengan mudah mendapat persetujuan, hingga akhirnya masa kekuasaannya berakhir.

Pada masa Barrack H. Obama, eksekutif lebih banyak berusaha untuk membuat kebijakan yang lebih bersifat social. Kebijakan yang terbesar dan bersejarah adalah saat undangundang subsidi kesehatan yang telah digodok selama lebih dari satu decade akhirnya menjadi kenyataan. Semua terjadi, setelah parlemen menyetujui kebijakan ini. Dan dari fakta itulah, jelas terlihat bahwa kebijakan domestic dan luar negeri AS sangat tergantung dengan partai yang memerintah di parlemen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun