Mohon tunggu...
farid rifai
farid rifai Mohon Tunggu...

Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi & Keuangan Syariah Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi dalam Perspektif Islam

1 Januari 2019   09:35 Diperbarui: 1 Januari 2019   10:00 5002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Agama Islam memberikan arahan kepada para pemeluknya untuk berusaha mendapatkan kesejahteraan kehidupan di dunia dan akhirat. Kesejahteraan ini terdiri dari dua dimensi yaitu kesejahteraan lahir dan batin. Belum disebut sejahtera bagi manusia yang secara materi terpenuhi namun masih merasa kekurangan. Diantara sekian banyak cara untuk mencapai kesejahteraan duniawi salah satunya adalah kegiatan investasi.

Sebagai seorang muslim, harus meyakini bahwa ajaran Islam memiliki sifat yang komprehensif dan universal. Kedua sifat inilah yang menjadikan Islam sempurna. Komprehensif Islam bermakna ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Universal berarti cocok dipakai di setiap waktu dan di semua tempat. Semuanya bertujuan agar pemeluk agama Islam dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah  Allah SWT di bumi ini. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam juga mengajarkan bagaimana kegiatan ekonomi yang Islami.

Manusia tidak dapat lepas dari kegiatan ekonomi, karena dalam hidupnya manusia selalu berusaha semaksimal mungkin mencapai tingkat kesejahteraan terbaik. Menurut kacamata Islam, segala aktivitas ekonomi terutama kegiatan bisnis dan investasi, harus sesuai dengan ketentuan agama. Karena aktivitas ekonomi berada dalam bab Fiqh Muamalah, minimal tidak bertentangan dengan larangan ajaran Islam.Ajaran berupa perintah dan larangan dapat dilihat dan difahami dari firman Allah SWT dalam Al-Qur'an dan wahyu-Nya melalui hadits dan sunnah Rasulullah SAW. Sistem ekonomi yang dikembangkan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan ekonomi umat manusia dalam jangka panjang dan juga dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan umat manusia secara maksimal.

Negara Indonesia memiliki masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda, mayoritas beragama Islam. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa banyak umat muslim ingin melakukan aktifitas ekonomi (muamalah) yang sesuai dengan ajaran agama mereka yaitu syariat Islam. Ajaran Agama Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan aktivitas ekonomi sehari-hari sesuai dengan ketentuan syariat Islam serta dengan cara yang baik dan benar. Islam juga melarang beberapa hal seperti penimbunan barang atau membiarkan harta tidak produktif (mubazir), sehingga aktivitas ekonomi yang dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan umat. 

Saat ini segala bentuk bisnis syariah berkembang di Indonesia dan terjadi di berbagai bidang, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat muslim semakin sadar bahwa kegiatan ekonomi harus berlandaskan azaz agama Islam. Selayaknya kita menyambut baik kehadiran bisnis-bisnis baru yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang adil dan bertujuan kepada kesejahteraan bersama.

Dari penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa agama Islam mengatur segala aspek kehidupan dengan sangat sempurna dan adil,tidak terkecuali yang berkaitan dengan kegiatan perekonomianseseorang, kelompok masyarakat dan sebuah negara yang kemudian melahirkan istilah ekonomiIslam. Salah satu dari kegiatan ekonomi Islam adalah berinvestasi secara syariah atau investasi syariah, pastinya ada etika yang harus dipelajari dan ditaati dalam berinvestasi sesuai ajaran agama Islam. Serta apa dan bagaimana investasi dalam Islam.

 

Investasi Dalam Perspektif Islam

Salah satu bentuk keberpihakan ajaran agama Islam terhadap kesejahteraan umatnya adalah bahwa Islam menganjurkan  untuk melakukan usaha maksimal dalam rangka meraih kehidupann yang lebih baik di dunia. Kemudian semua materi dan kebahagiaan di dunia dipergunakan sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan di akhirat. 

Islam memiliki pandangan bahwa seorang muslim yang kaya lebih baik daripada muslim yang miskin. Meskipun demikian tingkat ketakwaan seseorang tetap menjadi yang utama. Oleh karena itu, menjadi seorang muslim kaya secara materi dan memiliki ketakwaan yang tinggi harus menjadi semangat bagi umat Islam untuk terus mencapainya.

Salah satu cara untuk mendapatkan tingkat kesejahteraan yang lebih baik adalah melakukan aktivitas ekonomi dalam hal investasi. Jika melihat kamus istilah pasar modal keuangan, investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk memperoleh keuntungan. Meskipun keuntungan yang diharapkan, namun investasi juga memiliki kemungkinan kerugian atau biasa disebut untung dan rugi.Dengan demikian investasi dikategorikan sebagai jenis kegiatan yang tidak pasti. Karena terdapat harapan sekaligus resiko inilah, investasi harus dilakukan dengan hati-hati. Islam hadir memberikan arahan serta batasan-batasan mengenai kegiatan investasi.

Oleh sebab itu kita perlu mengetahui apa saja rambu-rambu dan batasan-batasan yang boleh dilakukan dan dilarang untuk dilakukan oleh para pelaku aktif ekonomi Islam. Dalam kegiatan investasi, perlu memperhatikan bagaimana Islam memandang investasi agar kegiatan investasi yang dikerjakan tidak hanya bertujuan duniawi saja namun juga bernilai ibadah yang dapat membawa para pelaku investasi meraih ketenangan batin dan keberkahan di dunia dan akhirat. 

Banyak yang tidak percaya bahwa konsep syariah Islam juga mengatur tentang investasi. Apabila melihat definisi serta konsep, maka investasi adalah bagian dari ajaran Islam. Umat Islam dalam menjalani kehidupannya di dunia diajarkan untuk mempersiapkan diri menjalani kehidupan setelah kematian (afterlife) tanpa harus melupakan pemenuhan kebutuhan hidup di dunia. Hal ini disebutkan dalam QS. Al Hasyr ayat 18 yang berbunyi:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

            Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai manusia diharuskan untuk melakukan investasi yang akan berguna untuk kehidupan yang akan kita jalani di kemudian hari. Hal yang sama juga ditegaskan oleh Allah SWT dalam QS. Lukman ayat 34 yang berbunyi:

"....Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Ayat tersebut diatas memberikan penegasan bahwa manusia tidak akan mengetahui apa yang akan diusahakannya besok. Tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada masa depan.

Karena kita tidak mengetahui apa saja yang akan terjadi pada masa depan, kita dianjurkan untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi, dalam hal kematian yang tidak diketahui kapan dan dimana datangnya, kita perlu mempersiapkan kesejahteraan bagi diri kita dan keluarga yang kita tinggalkan. Hal ini dapat kita peroleh dari QS. An-Nisa ayat 9 yang berbunyi:

"Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar".

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kegiatan investasi diatur dalam Islam dan menjadi bagian dari kegiatan ekonomi Islam.Investasi dalam Islam harus sesuai dengan kaidah dan prinsip syariah. Investasi baik dalam sektor riil maupun sektor keuangan harus dilakukan dengan baik dan tidak bertentangan pada ajaran Islam. Dalam perspektif Islam, investasi dilakukan sebagai bentuk kesiapan menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di masa depan serta bentuk nyata usaha mencapai kesejahteraan bagi diri sendiri dan keluarga agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun