Naskah Khutbah Jumat: Mencintai Alam Adalah Bagian dari Iman
Khutbah Pertama
.
Amma ba'du,
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena hanya dengan takwa, hidup kita akan mendapatkan keberkahan dari langit dan bumi.
Allah ta'ala berfirman dalam Surah Al-A'raf ayat 56:
" "
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya." (QS. Al-A'raf: 56)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah telah menciptakan bumi ini dengan sebaik-baiknya. Langit yang biru, gunung yang kokoh, hutan yang rindang, udara yang segar, sungai yang mengalir---semua ini adalah karunia yang luar biasa. Tapi sayangnya, banyak dari kita yang menikmati alam tanpa rasa syukur, bahkan merusaknya.
Padahal, mencintai alam bukan sekadar gaya hidup hijau. Ia adalah wujud keimanan dan tanggung jawab sebagai hamba Allah.
Alam dan Tugas Kekhalifahan Manusia
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah,
Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi, bukan sebagai perusak.
" "
"Dialah yang menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan kamu pemakmurnya." (QS. Hud: 61)
Menjadi pemakmur berarti menjaga alam, bukan menebang pohon sembarangan, membuang sampah ke sungai, atau meracuni tanah dengan limbah. Menjadi pemakmur berarti tahu bahwa oksigen dari pohon adalah nikmat, bukan sesuatu yang bisa diabaikan.
Sahabat Nabi, Abu Darda' radhiyallahu 'anhu pernah berkata,
"Saya menanam pohon kurma, padahal saya tahu hari kiamat sudah dekat. Karena saya ingin tetap memberikan manfaat, meskipun hanya dengan sebuah pohon."
Inilah semangat seorang mukmin sejati: berbuat baik kepada bumi adalah bagian dari iman.
Kerusakan Lingkungan adalah Dosa Sosial
Saudaraku,
Hari ini kita menghadapi banyak bencana: banjir, longsor, kekeringan, udara beracun. Banyak yang menyalahkan cuaca atau teknologi, padahal sebagian besar adalah hasil dari perbuatan tangan kita sendiri.
" "
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia..." (QS. Ar-Rum: 41)
Bayangkan, jika setiap Muslim menjaga kebersihan lingkungannya, tidak membakar sampah sembarangan, hemat air dan listrik, serta menanam pohon---betapa damainya bumi ini?
Sayangnya, sebagian dari kita menganggap sepele. Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Iman itu memiliki lebih dari 70 cabang, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan."
(HR. Muslim)
Bayangkan, menyingkirkan sampah saja bisa jadi bukti iman. Maka membuang sampah sembarangan, apalagi merusak lingkungan, bisa jadi tanda lemahnya iman.
Islam Agama Ramah Lingkungan
Jamaah sekalian,
Rasulullah SAW sangat peduli terhadap alam. Beliau melarang membunuh hewan tanpa alasan yang syar'i. Beliau juga melarang mencemari sungai dengan buang hajat atau mencuci najis di sana.
Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa menanam pohon, lalu ada makhluk yang makan darinya (burung, manusia, binatang), maka itu jadi sedekah baginya."
(HR. Ahmad)
Bahkan, dalam jihad sekalipun, Rasul melarang menebang pohon dan membakar tanaman. Subhanallah, betapa Islam sangat memperhatikan kelestarian!
Di zaman sekarang, kita butuh lebih banyak dai, ustadz, dan pemuda Islam yang peduli lingkungan. Bukan hanya pandai berceramah, tapi juga memberi teladan dengan gaya hidup eco-friendly: bawa tumbler, hemat energi, naik sepeda, atau tanam pohon.
Inilah dakwah yang membumi. Inilah iman yang aktif.
Khutbah Kedua
.
Amma ba'du,
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Mari kita jadikan khutbah hari ini sebagai momen muhasabah diri. Jangan hanya mencintai alam saat sedang liburan atau mendaki gunung. Tapi mari jadikan cinta lingkungan sebagai bagian dari keseharian kita. Jadikan peduli lingkungan sebagai bagian dari ibadah kita.
Mulai dari hal kecil:
Bawa kantong belanja sendiri
Buang sampah pada tempatnya
Tidak menyia-nyiakan air wudhu
Mengajak anak-anak kita menanam dan merawat tanaman
Ingat, sekecil apa pun perbuatan baik akan dihitung di sisi Allah.
" "
"Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, dia akan melihat (balasannya)." (QS. Az-Zalzalah: 7)
Penutup Khutbah
. .
.
.
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI