Hina Nabi demi Kebebasan Berekspresi?
Oleh: Nanik Farida Priatmaja
(Pegiat Literasi)Â
Tak hanya sekali dunia Islam gempar dengan munculnya pelecehan simbol-simbol Islam. Kini tindakan tak layak dilakukan oleh majalah satire di Turki, LeMan, yang menerbitkan karikatur hina Nabi Muhammad . Wajar hal ini menimbulkan gelombang protes keras warga Turki dengan mendatangi langsung kantor media tersebut. Presiden Erdogan mengecam keras kasus tersebut dan meminta pihak berwenang menahan terdakwa.Â
Entah berapa banyak kasus penghinaan terhadap Rasulullah yang terjadi atas nama kebebasan berekspresi, sebuah prinsip yang dijunjung tinggi dalam sistem demokrasi. Sayangnya, dalih kebebasan berekspresi seringkali dijadikan tameng untuk membenarkan tindakan melecehkan Islam. Di balik slogan kebebasan, tersimpan kebencian dan kedengkian yang luar biasa hingga begitu mudah menggunakan seni, media hingga hukum untuk melecehkan Islam.Â
Pastinya Islam memiliki aturan tertentu terhadap kasus penghinaan terhadap Islam. Kedudukan nabi dalam sistem Islam amat dimuliakan. Hal ini berbeda jauh dengan sistem demokrasi yang menghalalkan segala cara meski menghina ajaran ataupun simbol-simbol Islam. Islam memiliki cara yang khas dalam menjaga kemuliaan agamanya. Khilafah Islamiyyah bertanggung jawab secara langsung dalam menjaga kemuliaan ajaran Islam dan menerapkan sistem sanksi yang tegas dan adil terhadap pelaku penghinaan, baik Muslim ataupun kafir.Â
Negara Khilafah Islamiyah telah terbukti mampu melindungi aqidah dan menjaga kehormatan Rasulullah . Bahkan sejarawan Barat mengungkap bahwa tidak ada peradaban lain yang memuliakan Nabinya sebagaimana yang dilakukan umat Islam di bawah naungan Khilafah.Â
Kini saatnya umat Islam berpikir kritis. Selama sistem demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi tetap dijadikan panutan, maka kasus-kasus semacam ini akan berulang. Penerapan syariat Islam secara menyeluruh akan mamancarkan kemuliaan Islam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI