Mohon tunggu...
Farid Wadjdi
Farid Wadjdi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bekerja di perusahaan kontraktor nasional, memiliki minat khusus di bidang arsitektur dan konstruksi, tapi juga ingin beceloteh dan curhat tentang apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berita-berita Tentang Krisis Mesir Berseliweran, Mana yang Bisa Dipercaya?

7 Agustus 2013   00:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:33 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tulisan ini dibuat setelah membaca tulisan Mas Black Horse yang berjudul "Yusuf al-Qardawi Serukan Jihad di Mesir". Tapi sebenarnya tulisan ini sendiri bukanlah tanggapan atas artikel tersebut. Pendapat saya tentang artikel itu sendiri silakan dibaca di ruang komentar artikel tersebut. Hal yang lebih mendasari saya menulis artikel ini adalah ketika kompasianer Mbak Anindya membalas komentar saya dengan menyertakan link berita dari situs www.mosleminfo.com.

Setelah berkunjung ke situs tersebut, dan membaca berita-beritanya, terutama terkait dengan krisis di Mesir, saya merasakan ada yang aneh dengan berita-berita tersebut. Berita-beritanya saya nilai sangat pro kudeta. Ini saya pandang tidak lazim. Sedangkan berita-berita dari media mainstream sekalipun (Kompas, Antara, Republika, VOA, BBC, CNN, dsb), lebih memilih netral, dalam arti tidak mendukung kudeta militer, tapi juga tidak mendukung Ikhwanul Muslimin. Saya tidak tahu, apa yang melatar-belakangi kebijakan redaksi situs tersebut. Tapi yang jelas, pasti ada alasan tertentu yang melatar-belakangi hal tersebut.

Saya akan menyoroti dua buah berita yang pernah menjadi headline di beberapa media mainstream. Yaitu tentang peristiwa penembakan demonstran pro Mursi saat subuh tanggal 8 Juli 2013 dan liputan demonstran setelah Al-Sisi berpidato menyeru kepada rakyat Mesir untuk turun ke jalan memberikan mandatnya kepada militer untuk bertindak tegas kepada demonstran pro Mursi.

Peristiwa Pembantaian Subuh

Begitulah saya menyebut untuk peristiwa penembakan demonstran pro Mursi saat shalat Subuh. Saya pertama kali membaca berita ini justru dari artikel Pak Masykur di Kompasiana. Pada tulisan tersebut disebutkan bahwa penembakan tersebut menewaskan 42 orang dan ratusan lainnya luka-luka. Pak Maskur merangkum berita tersebut dari media TV setempat dan Aljazeera Mubasher. Sementara versi militer mengatakan bahwa jatuhnya korban tersebut akibat bentrok dengan massa pendukung Mursi.

Berita di media mainstream, yaitu di Kompas, ternyata lebih mengamini apa yang ditulis Pak Masykur, daripada versi militer. Berita ini bisa dibaca di Kompas cetak edisi tanggal 9 Juli 2013 yang saya kutip di sebuah artikel saya (di sini), dan juga di Kompas online tanggal 9 Juli 2013 (di sini). Saya akan kutipkan satu paragraf berita di Kompas online tersebut, "Tepat sebelum kami selesai (shalat), tembakan dimulai. Unit tentara yang berdiri di depan markas Garda Republik mulai menembak gas air mata, menyusul peluru tajam di atas kepala orang," kata el-Sebai. Sesudahnya, lanjut dia, kendaraan baja telah mengelilingi masjid itu, dengan tentara bersenapan menembakkan senapan mereka langsung ke arah para pendukung Mursi.

Tapi setelah saya baca berita terkait peristiwa itu di mosleminfo.com, saya sangat terkejut. Beritanya sangat berbeda, bahkan dengan media mainstream sekalipun, misalnya Kompas yang saya kutip di atas. Ada pun berita di situs tersebut berjudul "Demo Mesir: 1 Polisi Syahid, 6 Dalam Kondisi Kritis". Saya akan kutipkan sebagaian berita yang menunjukkan bahwa situs tersebut pro kudeta, sebagai berikut:

"Hari ini, Senin (8/7), militer mengeluarkan pernyataan resmi bahwa ada sekelompok teroris bersenjata yang mengepung Mabes Paspamres, di jalan Shalah Salim, dan menyerang pihak keamanan dari pihak polisi dan militer. Hal itu menyebabkan salah seorang polisi mati syahid, dan enam militer mengalami kondisi yang sangat kritis, hingga harus dilarikan ke rumah sakit."

"Militer berhasil menangkap 200 orang dari para teroris tersebut, yang setelah ditelusuri ternyata di markas mereka terdapat banyak sekali senjata api, bom Molotov, dan senjata-senjata lainnya. Pihak pengadilan akan segera melakukan investigasi terhadap para tahanan, terkait tindakan yang telah mereka lakukan."

Nah, sekarang kita lihat kebenarannya tentang peristiwa tanggal 8 Juli 2013 dari rekaman video di youtube berikut (klik di sini). Video yang telah ditonton setengah juta orang berikut ini menjadi bukti kebiadaban sekaligus kebohongan militer Mesir yang telah mengkudeta Presiden Mursi. Video yang diambil pada Senin (8/7) pagi sebelum Subuh ini menunjukkan para tentara mulai menyerang dengan menembakkan gas air mata, tanpa didahului dengan adanya provokasi kawanan pengendara motor seperti yang dituduhkan militer.

Jadi manakah berita yang benar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun