[caption id="attachment_115281" align="alignleft" width="248" caption="http://books.rakuten.co.jp/"][/caption]
Anda pernah mendengar Economic Hit Man (EHM)?. Saya tidak terlalu tahu definisi yang pasti apa itu EHM, makanya di bawah ini saya mengutip pernyataan dari seorang mantan EHM, John Perkins dalam buku nya, Confessions of an Economic Hit Man
Economic hit men {EHMs) are highly paid professionals who cheat countries around the globe out of trillions of dollars. They funnel money from the World Bank, the U.S. Agency for International Development (USAID), and other foreign "aid" organizations into the coffers of huge corporations and the pockets of a few wealthy families who control the planet's natural resources. Their tools include fraudulent financial reports, rigged elections, payoffs, extortion, sex, and murder. They play a game as old as empire, but one that has taken on new and terrifying dimensions during this time of globalization. I should know; I was an EHM.
Dalam PILPRES kali ini, jangan sampai ada EHM yang menggunakan tool rigged elections untuk ikut bermain dalam PILPRES di Indonesia, tentu tujuannya adalah untuk kepentingan mereka dan akhirnya negara kita menjadi korban konspirasi mereka. Mereka mencoba mempengaruhi massa pemilih dengan pencitraan kepada pasangan capres dan cawapres yang mereka anggap bisa "mengakomodasi" kepentingan mereka.
Kepada para Capres/Cawapres, jangan sampai Anda sekalian, secara sadar atau tidak sadar telah dijadikan target oleh mereka. Para kaum intelektual, jangan hanya berpolemik tentang sesuatu yang teoritis dengan fanatisme buta tentang "mazhab" yang diyakininya sehingga terjebak dalam "ilmu untuk ilmu".
Kepada para pendukung para Capres/Cawapres, jangan terjebak saling menjelek-jelekkan dan mengkritik tanpa dasar dan data yang jelas sehingga yang "disangka emas padahal loyang"atau sebaliknya "yang disangka loyang ternyata emas". Kita sesama bangsa Indonesia tidak selayaknya bermusuhan, yang harus dimusuhi adalah agenda-agenda tersembunyi negara-negara maju yang ingin tetap melihat kita tergantung dan dikendalikan oleh mereka. Neo-Kolonialisme melalui hegemoni ekonomi.
Ini bukan isu, apa yang tertulis dalam buku itu adalah fakta dan pengalaman pribadi seorang mantan EHM yang akhirnya membuat pengakuan. Ia memberikan contoh beberapa negara yang menjadi korban rigged elections mereka.
Majulah Indonesiaku, Jayalah Negeriku!!!
Lanjutkan!!!
Lebih Cepat Lebih Baik Dengan Hati Nurani!!!
Pro Rakyat!!!