Mohon tunggu...
Farid Arif
Farid Arif Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Narasi tanpa aksi pasti basi.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Meneropong Platform Twitter Era Elon Musk

29 April 2022   22:36 Diperbarui: 3 Mei 2022   09:29 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi akun Twitter Elon Musk dengan handle @elonmusk. (Reuters/ Dado Ruvic)

Perubahan fitur

Platform twitter merupakan media sosial yang memiliki format micro blogging yang awalnya kurang memiliki peminat karena micro blogging mempunyai karakter kata yang terbatas sehingga postingan yang menguraikan cerita panjang, historis ataupun menguraikan sebuah kronologis maka twitter bukanlah tempatnya.

Jika harus menceritakan sebuah kejadian maka dilakukan postingan beberapa kali, sehingga terkesan pembaca harus melihat postingan demi postingan dalam kesempurnaan sebuah cerita, di sinilah sebuah cerita yang disampaikan tidak utuh seakan mengabaikan makna dari cerita tersebut.

Selain cerita yang terputus, sebuah postingan juga tidak bisa diedit maka pilihan terburuk untuk melakukan perbaikan pada postingan itu adalah menghapusnya lalu kembali melakukan postingan yang baru.

Ribet rasanya melakukan postingan yang baru jika sebuah kronologis diceritakan melalui beberapa potongan caption yang terpisah.

Tombol edit di twitter memang sering menjadi keluhan para warga twitter dunia, mungkin inilah yang menjadi target pembaharuan oleh Elon Musk sehingga ke depan bisa lebih memanjakan user dalam melakukan postingan.

Eksistensi

Tak bisa dipungkiri keberadaan Elon Musk sebagai pengikut platform twitter ini memiliki sebuah historis yang kontroversial, sekitar 80 juta pengikutnya menikmati beberapa cuitan sang pebisnis tajir ini dengan cuitan-cuitan yang kontroversial, melontarkan kritik yang tajam kepada manajemen, namun semua ini mungkin saja Elon memiliki agenda yang tersembunyi untuk membuat eksistensi twitter lebih terbuka dan demokratis.

Maka muncul pertanyaan bisakah Elon melakukan perubahan? dengan menjadi pemilik tunggal maka proses itu akan lebih berjalan mulus karena telah memberikannya kebebasan untuk membuat perubahan secara menyeluruh dalam platform ini.

Kini twitter telah menjadi pemilik sang miliarder dunia, mau dibawa ke manapun tergantung pemiliknya, sebagai pengikut tetaplah menjadi warga di paltform ini yang akan menantikan hasil dari sebuah terobosan besar.

Elon memang sudah terkenal dengan ide gila pada tahun 2020 ingin menyambungkan komputer dengan otak manusia.

Akankah dalam kepemilikan twitter ini ide Elon lebih gila lagi? Selamat menanti ide sang miliarder. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun