Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lestarikan Penyu Lewat Festival Pesisir Paloh

28 Oktober 2017   16:38 Diperbarui: 28 Oktober 2017   17:00 2576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyu sedang bertelur. Sumber: WWF Indonesia

Lomba Besurong Saprah (atas) dan Lomba menggambar tingkat SD dengan tema penyu (bawah). Sumber: WWF Kalbar, 2016
Lomba Besurong Saprah (atas) dan Lomba menggambar tingkat SD dengan tema penyu (bawah). Sumber: WWF Kalbar, 2016
Proses pemanenan madu kelulut kelompok Wahana Bahari (atas). Proses pemisahan sampah plastik domestik dan non domestik di pantai peneluran penyu Paloh (bawah). Sumber: WWF Kalbar 2016
Proses pemanenan madu kelulut kelompok Wahana Bahari (atas). Proses pemisahan sampah plastik domestik dan non domestik di pantai peneluran penyu Paloh (bawah). Sumber: WWF Kalbar 2016
Kegiatan tetap festival yaitu pelepasan tukik (anak penyu), kunjungan lapangan melihat penyu bertelur, peduli lingkungan terutama aksi bersih pantai, penghijauan, sosialisasi/kampanye dan pelayanan kepada masyarakat sesuai program tahun berjalan, permainan rakyat, pameran fotografi dan produk lokal, hiburan dan pemilihan Bujang dan Dare Penyu. 

Peelepasan Tukik (anak penyu) sebagai agenda tetap Fespa. Sumber: WWF Kalimantan Barat
Peelepasan Tukik (anak penyu) sebagai agenda tetap Fespa. Sumber: WWF Kalimantan Barat
Fespa 2016 yang bertepatan dengan hari kemerdekaan antara lain mencakup karnaval kemerdekaan. Juga ada hiburan khusus dari Jamaica Cafe sebagai pendukung kehormatan WWF Indonesia. 

Penanaman Pohon Cemara Laut secara simbolis di pantai peneluran penyu Paloh oleh Hairiah, Wakil Bupati Sambas (kiri atas). Wakil Bupati bersama Albertus Tjiu Manager Program WWF Kalbar mengunjungi pameran foto (kanan atas), Wakil Bupati bersama Jamaica Cafe (bawah). Sumber: WWF Kalbar 2016
Penanaman Pohon Cemara Laut secara simbolis di pantai peneluran penyu Paloh oleh Hairiah, Wakil Bupati Sambas (kiri atas). Wakil Bupati bersama Albertus Tjiu Manager Program WWF Kalbar mengunjungi pameran foto (kanan atas), Wakil Bupati bersama Jamaica Cafe (bawah). Sumber: WWF Kalbar 2016
Kegiatan yang baru muncul tahun ini misalnya perkemahan Mahasiswa Pencinta Alam, kunjungan ke Telok Melano Malaysia, pelayanan perekaman data untuk Kartu Tanda Penduduk dan pembuatan Akta Kelahiran, pembuatan kartu nelayan, asuransi nelayan dan Tanda Pencatatan Kapal Perikanan. Selain itu juga ada tour pantai dari Ikatan Motor Indonesia Kalimantan Barat.  Topik kegiatan sosialisasi antara lain perdagangan manusia dan konservasi perairan.   

Acara yang cukup menarik adalah pemilihan Bujang dan Dare Penyu karena melibatkan remaja Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas serta mengandung unsur pendidikan dan hiburan. Program ini dikemas mirip pemilihan ajang  sejenis seperti Abang dan None Jakarta atau Puteri Indonesia. Acara pemilihan Bujang dan Dare Penyu dimulai dengan kegiatan promosi di beberapa sekolah di Kecamatan Paloh oleh para alumni Bujang dan Dare Penyu tahun sebelumnya. Kegiatan promosi dipadukan dengan sosialisasi perlindungan penyu oleh relawan WWF. 

Para peserta harus melalui tiga tahap seleksi yaitu  tes tertulis, uji bakat dan wawancara. Kuota untuk finalis adalah 10 laki-laki dan 10 perempuan. Jika tidak memenuhi kuota, semua peserta akan maju ke tahap finalis.  Pada Fespa 2016, tercatat 32 pelajar mendaftar ikut serta dalam pemilihan yang terdiri dari 7 laki-laki dan 25 perempuan. Pemilihan pemenang diselenggarakan pada malam penutupan festival.

Pemilihan Bujang dan Dare Penyu. Sumber: WWF Kalbar 2014
Pemilihan Bujang dan Dare Penyu. Sumber: WWF Kalbar 2014
Para finalis wajib mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan panitia antara lain kegiatan yang terkait dengan konservasi penyu seperti Bimbingan Teknis Penanganan Mamalia Laut Terdampar, Pengenalan Jenis-Jenis Ikan yang Dilindungi dan Konservasi Penyu, Kreasi Daur Ulang Sampah Plastik dan Aksi Bersih Pantai dan Public Speaking. Para finalis juga diberikan materi Fotografi Dasar dan Junalisme Warga sehingga diharapkan mereka dapat mempromosikan Paloh baik melalui foto maupun tulisan melalui social media. 

Dari tahun ke tahun, Fespa diharapkan semakin membaik dan dikenal luas bukan hanya oleh masyarakat di Kecamatan Paloh dan Kabupaten Sambas, tetapi juga masyarakat Kalimantan Barat, Indonesia bahkan dunia. Selain mengandalkan wisatawan lokal, pada masa yang akan datang Fespa harus mampu menarik wisatawan dari Malaysia dan negara lain yang banyak mengunjungi distrik Lundu Sarawak yang berbatasan dengan Kecamatan Paloh. Paloh yang lebih indah, lebih kaya alam dan budaya setidaknya bisa sama terkenalnya dengan Lundu Sarawak di kalangan wisatawan asing.  Festival Pesisir Paloh adalah gerbang untuk mengantarkan Paloh khususnya dan Kalimantan Barat umumnya untuk tampil di pentas wisata dunia.

Sumber: 

WWF 2016. Laporan Kegiatan Festival Pesisir Paloh 2016

Semua foto bersumber dari WWF Indonesia dan WWF Kalimantan Barat

Panitia Festival Pesisir Paloh 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun