Mohon tunggu...
M Dani Habibi
M Dani Habibi Mohon Tunggu... Dosen - Pendiri Pandu Institute

Dosen dan Peneliti dalam Bidang Sosial dan Keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tradisi Mamalam Pituh Likogh Memerihkan Pekon Pagar Bukit, Pesisir Barat

7 April 2024   16:57 Diperbarui: 7 April 2024   17:00 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi Acara Tradisi Memalam Pituh Likogh

Pekon/Desa Pagar Bukit, Pesisir Barat, sebuah tradisi kuno yang dikenal sebagai "Mamalam Pituh Likogh" kembali memukau penduduk dan para pemuda setempat. Tradisi ini merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun selama berabad-abad didaerah Lampung.

Malam Minggu, 6 April 2024 ribuan warga desa berkumpul di depan pasar Senin untuk menyaksikan perayaan Mamalam Pituh Likogh yang baru tahun ini digelar. Para pemuda dan pemudi pekon menunjukkan kreatifitas dalam menyusun Batok Kelapa serta obor yang dinyalahkan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Acara Tradisi Memalam Pituh Likogh
Sumber: Dokumentasi Pribadi Acara Tradisi Memalam Pituh Likogh
Sebelum acara dimulai, terdapat serangkaian sambutan yang dimulai dari pratin/kepala desa Ibu  Nyuningsih dan Babinsa Bapak Waduwi Purnomo. 

"Semoga acara tradisi semacam ini akan terus dijaga kelestariannya supaya dapat menjadikan contoh bagi kalangan generasi selanjutnya prihal tradisi Lampung," ujar Ibu Pratin ketika sambutan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Acara Tradisi Memalam Pituh Likogh
Sumber: Dokumentasi Pribadi Acara Tradisi Memalam Pituh Likogh


Selanjutnya, "tradisi ini menggunakan batok kelapa yang dipasang disepan rumah. Karena untuk mengenang para pendahulu yang menjadikan batok kelapa sebagai alat untuk menggosok baju, penerangan serta kemeriahan menyambut malam Lailatul Qodar serta warga membawa obor untuk keliling desa," ujar Habib Muzakkar.

Tradisi Mamalam Pituh Likogh tidak hanya menjadi hiburan bagi penduduk setempat, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang dari berbagai penjuru daerah. Mereka terpesona oleh keindahan budaya lokal dan keberanian pemuda desa yang menjaga tradisi ini tetap hidup.

Dengan keberlangsungan tradisi ini, Desa Pagar Bukit terus memperkuat identitas budayanya dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk melestarikan warisan nenek moyang mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun