KAMBERA telah menjadi usaha budidaya cabe rawit yang dapat terbilang sukses. Selain mengembangkan budidaya cabe rawit yang hasilnya dijual dan mendatangkan keuntungan yang besar, mereka juga memproduksi olahan kolang-kaling yaitu Kerupuk Si Koling. Â
Pengolahan kolang-kaling menjadi kerupuk ini tentu menambah potensi yang dimiliki Jatirejo karena menawarkan olahan kolang-kaling yang berbeda dari olahan biasanya, yaitu kerupuk kolang-kaling.Â
Berbeda dengan olahan kolang-kaling lainnya, masyarakat desa tersebut mengolah kolang-kaling dengan teknik yang berbeda untuk meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut. Pengolahan kolang-kaling ini melalui beberapa tahap pembuatan, yang pertama kolang-kaling direbus dengan air panas.Â
Setelah ditiriskan, kolang-kaling diiris tipis lalu dicampur dengan sisa nasi yang belum basi dan campuran ikan serta tepung. Kemudian, campuran adonan tersebut dibentuk menjadi panjang atau bulat, lalu dikeringkan sebagai tahap terakhir dari pembuatan kerupuk kolang-kaling ini.
Suksesnya usaha di Kampung Cabe Rawit salah satunya karena adanya 10 program pokok yang dijalankan masyarakat. 10 program pokok ini antara lain penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, serta perencanaan sehat.
Dengan dilakukannya program KKN ini, tim KKN Undip x Exovillage berharap Kampung Cabe Rawit (KAMBERA) dan berbagai sektor usaha lainnya dapat terus berinovasi dan bersaing di era digital, serta dapat terus menggali potensi-potensi lainnya agar dapat menarik pengunjung untuk ikut mengembangkan maupun memperkenalkan potensi yang ada di kelurahan Jatirejo.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI