Mohon tunggu...
Farhan Mustafid
Farhan Mustafid Mohon Tunggu... Penulis - penulis

"Ke-Aku-an" Ini perkara baju, tapi ketelanjangan "diri" yang begitu Sunyi dalam riuh-riuh realitas.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Capres Idealnya Membicarakan Konsepsi yang Mereka Miliki dan Ditawarkan kepada Masyarakat

20 September 2023   17:48 Diperbarui: 20 September 2023   18:05 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar YouTube: Akbar Faizal Uncensored 

Meringkas dari sumber  YouTube Akbar Faizal uncensored, yang berjudul;" YUSRIL IHZA MAHENDRA: MENIMBANG NASIB POLITIK JOKOWI PASCA LENGSER" https://youtu.be/19cRFW6_hvw?si=HKcEqRVfGTfyJ8CS

Kalau kemudian forum ini ditanya oleh publik, apa yang harus mereka selesaikan dahulu sebagai bagian untuk menjawab masa depan. Dimana Prof yusril mengatakan dan memang ternyata beberapa hal yang mungkin saja tidak baik untuk masa depan dari reformasi itu tadi, apa yang mereka harus lakukan sebagai langkah awal seperti apa ? "Akbar Faizal"


Jawab "Yusril": Yang paling pertama mereka lakukan sebenarnya bukan kita berbicara keterpilihan seseorang, tapi kita berbicara tentang apa konsepsi yang mereka miliki dan apa yang mereka tawarkan kepada masyarakat. Dalam memecahkan persoalan-persoalan ini, kalau kita lihat dari segi pendidikan akademik diantara ketiga itu Pak Anies yang paling tinggi pendidikan formalnya sampai Phd, sampai jadi guru besar dibandingkan dengan pak Ganjar dan Pak Prabowo, tentu ketiganya harus merumuskan persoalan-persoalan dasar yang dihadapi oleh bangsa ini sayangnya saya sampai saat ini belum melihat secara jelas pada mereka semua. 

Prabowo sedikit ada saya dengarkan pidatonnya dan kemudian saya baca tulisan-tulisannya mencoba untuk merumuskan persoalan-persoalan demokrasi dan persoalan-persoalan ekonomi dan juga persoalan pertanian dll. Dan mencoba memformulasikan dan mencari suatu jalan keluar. Pak anies mungkinya karena latar belakangnya sebagai cendekiawan sebagai Akademisi dan Intelektual dia cukup bisa merumuskan persoalan-persoalan itu karena mungkin keterbatasan saya belum membaca apa yang dia tuliskan atau dia rumuskan.

Pak Ganjar saya belum melihat sama sekali, jadi tentu kalau kita berharap ketiganya salah satunya yang akan menjadi pemimpin kita. Kita ingin mereka paling tidak seperti zaman yang lalu. Pemimpin kita kan Intelektual Bung karno, Hatta, Syahrir, Natsir. 

4 contoh itu bahkan tokoh kiri pun seperti Tan Malaka konsepsinya jelas sekali walaupun kiri tapi kita bisa ambil pikirannya, syahrir dengan sosialismenya, Bung karno dengan nasionalismenya, Natsir dengan Islamnya tapi dia memformulasikan persoalan-persoalan bangsa ini dan dia memberikan tawaran solusi penyelesaiannya dan jangan lagi kita memilih seseorang yang jadi presiden tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan oleh seorang presiden.

Sebab masa jabatan presiden cuma 5 tahun kalau dia mau belajar 2 tahun habis waktunnya jadi begitu dia terpilih dilantik oleh MPR kan terus menuju istana ya apa yang harus dilakukan oleh seorang presiden ketika memasuki istana apa yang pertama-tama harus dilakukan.

Waktu itu saya ditanya wartawan apa program 100 hari jaman dahulu seperti itu. Dan sekarang tidak ada.  Justru sebenarnya yang harus segera dilakukan Presiden. Ya kemudian pengambil Alihan pusat kekuasaan itu dan secepat mungkin mengumumkan susunan kabinet dan kemudian mengumumkan program kabinetnya kepada publik dan memperkenalkan seluruh menteri-menterinnya dan saya pikir memang tentu seorang presiden itu tidak menguasai semua bidang tapi dia tau persoalan-persoalan besar yang dihadapi.

Dan dia tau bagaimana memecahkannya dan dia akan memilih pembantu-pembantunnya menteri yang betul betul mempunyai kemampuan untuk  membantunya dan melaksanakan program yang dia laksanakan jangan sekali kali terjadi karena presiden kita itu dengan sistem yang baru koalisi segala macam itu akhirnya presiden mengatakan "udah ini saya kasih jatah menteri siapapun yang anda serahkan saya pakai" anda jalan sendiri dong lalu kemudian nanti ada apa apa anda tanggung jawab sendiri, saya pernah sambil tertawa saya mengingatkan pak Sby pada waktu itu yang menyusun kabinet kita sama sama pak JK pak widodo As dan saya Dia bilang pak yusril saya akan panggil calon calon menteri untuk satu jabatan 3 orang dan saya akan tanya apa Program program yang akan dia laksanakan.

Saya bilang apa tidak terbalik Pak Sby yang punya program tuh bapak sebagai presiden bukan menteri.menteri itu hanya pembantu bapak bapak sudah punya program di bidang pertanian bapak  panggil orang  anda bisa tidak melaksanakan program ini? 

Anda bisa jabarkan ini ga secara konkrit dan detail? Nah pertama waktu kita tidak banyak kalau bapak mau interview ini menteri ada 33 kalau 1 jabatan 3 orang bisa 99 orang bapak mau panggil kapan selesai? Nah kan gajelas disitu juga saya melihat waktu gusdur menjadi presiden masuk Istana seperti orang kebingungan mau diapain istana ini itu terjadi dan sekian lama seperti orang kebingungan gatau apa yang harus dikerjakan cuma bilang kesaya setneg ini pasar mau di bubarkan saya bilang jangan setneg itu kalau partai sekjennya sekretaris jendral setneg mengatakan hancur presiden. dia rombaklah setneg habis habisan.

Yang pertama tuh presiden jangan rombak sana sini dia kerja dahulu  sebab salah satu contohnya misalnya kalau kita mau ubah nama kementrian untuk mengganti papan nama, stempel bacth saja sudah milyaran habis dan makan waktu 2-3 tahun saya pengalaman menggabungkan 2 departement dan memisahkan 1 departemen menjadi 2 itu habis waktunnya, jadi harus cepat harus tau apa yang dia lakukan nah kuatirya saya sekarangkan sepertinya sembarang oramg bisa jadi presiden asal dia populer.

dan kalau  demokrasi  dibuka seperti ini karenakan ibaratnya seperti ini orang disuruh menggambar tuhan atau gambar dewa kalau orang bali menggambar dewa wajahnya tuh pasti wajah orang bali orang itali menggambar patung orang orang suci pasti wajahnya orang itali gamungkin wajahnya orang afrika jadi kalau dibuka demokrasi pasti orang akan memilih Petani, nelayan, orang kecil itu Pesiden tuh  seperti dia, mangkanya pak jokowi itu terpilih karena memang proto time ya beliau. orang seperti saya tidak akan terpilih tampangnya orang kota jadi ga cocok.opini yang dibangun sekarang.

negara kita tuh kan negara besar potensi bgitu besar tantangannya juga begjtu besar gada bangsa lain itu yg ingin indonesia itu disebut sebagai negara maju dan kuat apalagi yang mayoritas muslim engga ada orang senang negara mayoritas muslim disebut sebagai negara maju karena itu tidak mudah dan jiwa yang stabil dengan tekanan-tekanan yang luar biasa, salah satu contoh misalnya dulu Amerika kita mau membereskan doal suku cadang pesawat tempur kita dan embargo waktu awal  reformasi, apa yang terjsdi amerika sertika memaksa kita mengimfor sayap ayam.

bayangkan menteri perdagangan itu setengah mati menghadapi persoalan itu. Apa iya ya, kita itu mau membeli pesawat tempur kok dipaksa kita membeli kepak ayam itu terjadi dan tekanan-tekanan itu luar biasa kalau orang baru baru " au au au" menghadapi tekanan tekanan lewat itu habis bangsa  kita ini kita bikin perjanjian itu semua merugikan kita.

Pertama kali saya masuk kabinet pada tahun 99 itu terjadi kerusuhan di Poso Ambon, kemudian tahun 2004 saya masuk ke kabinet sebagai mensetneg hanya beberapa hari setelah kita dilantik beberapa minggu terjadi sunami di Aceh luar biasa keadaan, kadang kita mengatasi persoalan yang tak terbayangkan sementara kita sibuk menghadapi gam tiba-tiba sunami terjadi sesuatu yang ga bisa terbayangkan, persoalanya bagi saya kalau tiba tiba ada orang gajelas pengetahuan ya apa tapi karena populer karena medsos.

dan terpilih menjadi presiden menghadapi keadaan keadaan seperti ini dia bisa atasi atau tidak itu dari segi aspek domestik, dari aspek Internasional negara kita ini kan letaknya begitu strategis kita hanya membuka 3 alki utara selatan kita tidak pernah membuka alki barat timur sampai hari ini negara negara besar itu memaksa kita untuk membuka alki dari barat ke timur. Dari atas kebawah sudah dibuka 3, jadi negara negara kita yang ada diselatan kan ga happy, tiap kali dia mau melintas negara kita harus izin dulu kepada kita dsb.

Armada yang ada di pasifik kalau mau pergi ke timur tengah kan harus melintas wilaya kita harus minta izin juga, jadi keinginan untuk memecah belah kita itu tetap ada pengalaman kita waktu timur timur itu dan segala macam dan pak habibi gakuat menghadapinnya apalagi mendapatkan informasi yang aga kurang tepat, report intelijen tentang situasi timur timur menjelang jajak pendapat itu saya bantah habis habisan di setneg pada waktu itu, tapi beliau percaya dengan laporan intelijen itu dan dilaksanakan kondusif timor timor dilaksanakannya jajak pendapat sementara kendali keamanan tidak lagi. 

Lagi kita pegang disana sudah dibawah pengawasan Australia yang mimpin kebobolan kita habis itu mungkin sesuatu yang tak akan terjadi dimasa depan, kita kan rawan Aceh, Papua segala macam dan itu tekad kita untuk mempertahankan sebuah bangsa yang sudah kita pertahankan sejak awal kemerdekaan tuh menurut saya tidak mudah sangat tidak mudah jadi pengalaman saya lah waktu gusdur menjadi presiden saya betul betul aga nervous menghadapi keadaan karena sepertinya ada seorang presiden yang paham harus dilakukan oleh seorang presiden nah itu yang terjadi ya.

untunglah menteri menterinnya Kuat pada waktu itu sampai akhirnya yang terjadi ya impactman beliau di berhentikan Bu Mega aga lumayan bisa mengatasi banyak hal tapi juga kalau kita harapkan puny konsepsi menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa  ya engga juga, Pak SBY barangkali iya karena ia mempunya pemahaman pengetahuan untuk mengatasi keadaan tapi ya kita tahu ya diberi waktu 10 tahun untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa kita yang tidak sepenuhnya  bisa ia selesaikan nah kadang ragu ragu dan macam macam.

kita belum menemukan presiden semacam pak Harto walaupun kritik orang terhadap pak Harto begitu banyak sama juga kritik orang filipin terhadap Markos tapi setelah pak Harto tidak jadi presiden Markos tidak jadi presiden orang mendambakan yang enak jaman pak Harto ya  enak jaman markosnya, walaupun banyak juga yang gaenak dari jaman beliau itu yaa banyak kritiknnya juga, kalau saya bisa menyampaikan langsung kepada pak harto waktu itu yang saya anggap tidak benar. 

Dan pak Harto selalu dengar akhirnya apa yang terjadi di pilipin sekarang anak  Markos jadi presiden lagi. Kalau disini jangan anak pak Harto jadi presiden tentu akan menimbulkan masalah baru bagi kita karena memang anak pak Harto tidak seperti anak Markos anak Markos terlatih dalam politik anak pak Harto kan tidak lebih banyak bisnis, tiba tiba kalau kembali ke politik sampai pendukungnya gaada tapi kemampuannya juga sangat diragukan untuk itu. "Prof Yusril Ihza"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun