Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, banyak masyarakat Indonesia yang diharuskan untuk melakukan aktivitas di rumah. Misalnya, belajar di rumah, work from home bahkan ibadah pun dilaksanakan di rumah.
Karena terlalu lama melakukan aktivitas dirumah, sehingga banyak masyarakat yang mulai merasa bosan. Untuk mengurangi rasa bosan, masyarakat mulai aktif menggunakan Instagram terutama fitur stories. Fitur stories dimanfaatkan untuk berbagi cerita atau pengalaman mereka berupa foto atau video tentang aktivitas mereka.
Merebaknya penggunaan stories Instagram, Instagram mulai menghadirkan fitur untuk mempercantik foto atau video yang akan dijadikan stories, yang dikenal dengan nama "filter". Filter memuat berbagai macam efek, dimana semua pengguna Instagram bisa membuat filter sesuai kemauan sendiri dan dapat diunggah di Instagram. Namun, cara membuat filter tersebut tidaklah mudah. Sehingga hanya orang -- orang tertentu yang bisa membuatnya.
Ternyata hal tersebut bisa dijadikan sebagai peluang bisnis. Hal ini dimanfaatkan oleh seorang mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta berusia 19 tahun, bernama Irfan Ardhianto. Remaja asal Klaten tersebut, mulai menggeluti usaha jasa pembuatan filter Instagram sejak awal Maret 2020. Bermula saat adanya Covid-19 di Indonesia awal bulan Maret 2020, Irfan mencoba untuk mencari uang tambahan dengan membuat filter Instagram, yang tak disangka ternyata memiliki banyak peminat.
Irfan yang awal mulanya belajar membuat filter dari melihat tutorial di Youtube. Dan mencoba membuat filter untuk kepentingan pribadi, ternyata filter yang dibuat oleh Irfan tersebut banyak  digunakan oleh pengikutnya di Instagram. Oleh karea itu, Irfan mulai mencoba membuka jasa pembuatan filter Instagram dan mempromosikannya melalui Instagram pula. Yang awalnya hanya iseng mencoba, ternyata menghasilkan cuan.
Konsumen yang menggunakan jasa Irfan untuk pembuatan filter tersebut berasal dari berbagai kalangan. Dari pengguna Instagram biasa hingga Influencer yang memiliki puluhan ribu followers. Banyak Influencer yang melirik filter Instagram sebagai langkah untuk promosi dan branding untuk menaikkan Insight Instagram.
          Â
Tarif dari jasa pembuatan filter tersebut dibandrol dengan harga Rp.50,000,00 sampai Rp.150.000,00 dan bisa bertambah tergantung tingkat kerumitan filter yang diinginkan oleh konsumen. Karena banyaknya perminat dari jasa pembuatan filter tersebut, membuat Irfan kewalahan. Irfan pun harus pintar -- pintar membagi waktu antara bisnisnya dan kuliahnya. Mengingat ia masih berstatus sebagai mahasiswa semester 3 Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Amikom Yogyakarta.
Dari usahanya membuka jasa pembuatan filter Instagram ini, Irfan meraup keuntungan hingga belasan juta rupiah. Hal ini membuat Irfan semakin bersemangat untuk menggeluti usahanya ini. Dan untuk membantu meringankan keuangan orang tuanya.
 Irfan tidak pernah menyangka bahwa keisengannya untuk mencoba membuat filter di Instagram. Ternyata menjadi sebuah peluang untuk ia mendapatkan penghasilan tambahan yang dihasilkan dari jerih payahnya sendiri karena kegigihannya dalam belajar secara otodidak dalam membuat filter Instagram tersebut.
"Ya intinya untuk saat ini, kita sebagai anak muda harus lebih bisa memanfaatkan teknologi yang sekarang apa -- apa serba canggih dan modern. Kita juga harus bisa mengambil peluang bisnis yang ada seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat ini." Kata Irfan, saat kami jumpai di salah satu Cafe yang berada di Klaten, Jawa Tengah.
